Mohon tunggu...
Moh Sholihul Anshori
Moh Sholihul Anshori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selalu bersyukur dan jangan lupa bahagia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksi Nyata Topik 4: Perspektif Sosiokultural Indonesia Dalam Pendidikan Indonesia

7 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 7 Desember 2024   21:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pembelajaran (Sumber:Kepripedia.com)

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pada topik 4 mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan Indonesia saya memperoleh pemahaman baru tentang  Zone of Proximal Development (ZPD)  dalam proses pembelajaran. Perlu dikatahui bahwa Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak aktual kemampuan siswa dengan potensi yang seharusnya dimiliki siswa tersebut.

 
Berikut hasil refleksi setelah mempelajari topik 4 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia:

1. Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum saya mempelajari topik 4 ini, saya hanya berpikiran akan mempelajari mengenai permasalahan sosial dan budaya di Indonesia terkait dengan pendidikan, tapi setelah saya mulai masuk ke pembahasan materi, saya mulai memahami apa itu Zone of Proximal Development (ZPD) dan fungsinya untuk mengetahui kondisi siswa terkait dengan aspek kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diberikan bantuan oleh guru untuk mencapai potensi kognitif yang seharusnya bisa dicapai.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Setelah saya mempelajari konsep ini, saya dapat memahami bahwa proses pembelajaran di Indonesia jika dilihat dari konteks ZPD memiliki tantangan yang cukup besar dalam penerapanya, karena kesenjangan pendidikan di Indonesia yang masih cukup tinggi. Adapun proses pembelajaran di Indonesia secara teori sudah mengarah pada memaksimalkan potensi intelektual/kognitif, terlihat dari kurikulum merdeka yang dipakai di Indonesia, pada kurikulum merdeka pembelajaran lebih ditekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga memberikan keleluasaan bagi siswa untuk mencari pengetahuan dan mengembangkan minat serta bakat yang dimiliki. Walaupun dalam pratik di lapangan tidak bisa dikatakan ideal, karena memang kondisi latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang berbeda. Perbedaan tersebutlah yang sering kali membuat pembelajaran menjadi terhambat.

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Dari materi di ruang kolaborasi, saya memperoleh pemahaman baru mengenai konsep ZPD sebagai wilayah potensial belajar, sedangkan dalam memaksimalkan wilayah potensial tersebut dibutuhkan bantuan yang disebut dengan istilah Scaffolding. Keduanya saling terkait, ZPD tanpa adanya Scaffolding tidak akan relevan. Sebaliknya, tanpa Scaffolding potensi anak dalam ZPD mungkin tidak tercapai secara maksimal. Scaffolding merupakan bantuan oleh guru atau teman sejawat yang lebih kompeten dan bersifat sementara, tujuanya untuk memfasilitasi anak-anak agar dapat secara bertahap dapat mengembangkan seluruh keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya.

4. Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya pelajari dalam alur demonstrasi kontekstual adalah mengenai pentingnya interaksi sosial dan lingkungan belajar yang mendukung dalam memaksimalkan ZPD yang diberikan. Saya juga mendapatkan pemahaman bahwa peran Scaffolding sangat penting dalam mendukung kemandirian belajar dan memaksimalkan potensi siswa

5. Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

  • Dari pembelajaran yang telah berlangsung saya dapat memahami konsep ZPD dengan lebih baik sebagai jarak aktual kemampuan siswa dengan potensi yang seharusnya dimiliki siswa tersebut
  • Saya juga memahami fungsi ZPD dalam memetakan kemampuan siswa dan mengidentifikasi bantuan yang dibutuhkan untuk mencapai potensi yang dimiliki
  • Saya juga memahami apa itu Scaffolding sebagai tindak lanjut dari ZPD, berupa bantuan yang diberikan oleh guru atau orang yang lebih kompeten kepada siswa secara bertahap dan akan dikurangi seiring meningkatnya kemampuan siswa

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

  • Hal baru yang saya pahami adalah hubungan antara konsep ZPD dan Scaffolding, sebelumnya saya menggap keduanya merupakan 2 teori yang berbeda. Namun setelah saya memahami dengan lebih baik, saya mengetahu keterkaitan antara ZPD dan Scaffolding. Saya memahami bahwa Scaffoding adalah bentuk bantuan dari ZPD itu sendiri, ZPD tanpa adanya Scaffolding tidak akan relevan. Sebaliknya, tanpa scaffolding potensi anak dalam ZPD mungkin tidak tercapai secara maksimal.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? 

  • Hal yang ingin saya pelajari penerapan ZPD dan Scaffolding di lingkungan di tempat tinggal saya dan bagaimana bentuk bantuan yang diberikan oleh guru dalam memaksimalkan potensi siswa

6. Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Hal yang saya pelajari dalam alur koneksi antar materi pada mata kuliah PPG ini adalah semuanya saling terkait dengan mata kuliah perspekstif sosio kultural dan pembelajaranya. Menurut saya mata kuliah pespektif ini merupakan pondasi dalam memahami konsep ZPD, sementara mata kuliah lain dalam PPG ini merupakan pendukung dalam memaksimalkan ZPD yang diberikan.

7. Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

  • Saya memahami bahwa proses pembelajaran di Indonesia jika dilihat dari konteks ZPD tentu memiliki tantangan yang cukup besar dalam penerapanya, karena kesenjangan pendidikan di Indonesia yang masih cukup tinggi
  • Saya memahami bahwa ZPD dan Scafoolding saling terkait dan tidak diterapkan bersamaan.
  • Saya mengetahui langkah apa yang harus dilakukan jika dihadapkan dengan perbedaan kemampuan peserta didik dan bagaimana menentukan bantuan yang dapat saya berikan

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

  • Kalau saya boleh menilai diri saya, saya akan memberikan nilai 7. Seiring perkuliahan berjalan saya mulai memahami apa saja yang harus dikuasai sebagai guru profesional.  Banyak ilmu bermanfaat yang saya dapatkan untuk menjadi sosok guru masa depan, walupun  masih banyak ilmu yang masih harus saya pelajari. Melalui perkuliahan ini saya berharap dapat menyiapkan diri baik secara mental dan kompetensi untuk menjadi guru yang professional.

Apa yang perlu anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

  • Saya harus belajar lebih giat lagi selama mengikuti perkuliahan
  • Saya harus lebih peka terhadap perbedaan kemampaun peserta didik
  • Saya akan memaksimalkan kesempatan PPL di sekolah untuk mempraktikkan teori tentang ZPD dan Scaffolding yang saya dapatkan di perkuliahan
  • Saya akan meminta masukkan dari teman, dosen dan bapak/ibu guru terkait hal belum saya pahami selama perkuliahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun