Mohon tunggu...
Moh Imron
Moh Imron Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Imron

Mahasiswa IAIN KUDUS Jawa Tengah, Anak Rumahan, cah gabut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penanaman Pendidikan Karakter Sejak Dini di Lingkungan Keluarga dalam Perspektif Tafsir Tarbawi

3 Januari 2019   03:01 Diperbarui: 7 Juli 2021   16:10 7215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini (Sumber dari : Paud Jateng)

Pendidikan Karakter merupakan suatu langakah maju guna mencerdaskan peserta didik dan juga menanamkan tingkah laku, adab yang baik. Jadi peserta didik disamping mempunyai kecerdasan juga mempunyai tingkah lagu karakter yang baik.

Pendidikan karakter penting diajarkan kepada setiap individu untuk menuju generasi emas 2045. Kita bisa membayangkan begitu pesatnya pengaruh teknologi digital pada masa nanti kompetensi dan keterampilan tidak lengkap jika tidak diimbangi dengan karakter yang baik. 

Pendidikan salah satu solusinya pendidikan karakter perlu diajarkan dan ditanamkan sejak dini oleh semua orang tua terhadap anak-anaknya di dalam lingkungan keluarga. Pada hakikatnya orang tua adalah kunci utama dalam mendidik dan mengasuh anak anaknya.

Baca juga :Peran Orangtua dalam Pendidikan Karakter anak di Masa Pandemi

Pendidikan karakter penting diajarkan di manapun yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Menurut pendapat Kamisa, karakter merupakan sifat kejiwaan, alat serta budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan orang lainnya. Berkarakter juga dapat diartikan sebagai memiliki sebuah watak atau kepribadian.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Doni Kusuma (2007:80) karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun karakteristik yang dimiliki seseorang yang berasal dari pembentukan atau tempaan yang didapatkan melalui lingkungan yang ada disekitarnya. 

Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulis mendefinisikan bahwa karakter adalah sifat atau akhlak yang dimiliki setiap individu, yang terbentuk karena pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan oleh semua anggota keluarga di dalam keluarga dan di lingkungan sekitarnya.

Baca juga : PMM 28 UMM Upayakan Peningkatan Pendidikan Karakter Anak-anak dan Remaja Desa Karangwidoro, Malang

Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini (Sumber dari : Paud Jateng)
Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini (Sumber dari : Paud Jateng)
Untuk menuju peserta didik yang berkarakter tentunya kita harus menyiapkan pendidikan karakter sebaik mungkin untuk mereka. Menurut pendapat Rahardjo (2010:16) pendapat karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan rumah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Sedangkan menurut pendapat Prasetyo dan Rifa Syinta (2013:30) pendidikan karakter sebagai suatu sistem penenaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nila-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia. 

Berdasarkan dua pendapat ahli di atas penulis mendefinisikan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah proses pembelajaran nilai-nilai moral kehidupan yang dimulai dari diri sendiri sebagai fondasi bagi seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.

Baca juga : Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Peran Keluarga Dalam menanamkan Pendidikan Karakter Usia Dini (Sumber Dari: gomuslim.co.id)
Peran Keluarga Dalam menanamkan Pendidikan Karakter Usia Dini (Sumber Dari: gomuslim.co.id)
Peran serta orang tua dan semua anggota keluarga dirumah sangat penting sekali untuk membentuk karakter yang baik sejak dini. Keluarga adalah sebagai tempat pembentukan karakter masing-masing anggotanya, terkhusus bagi anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dan pengasuhan orang tuanya. 

Karakter yang terbentuk di lingkungan keluarga dapat terbawa ke lingkungan sekolah dan masyarakat. Jadi, sikap dan perilaku keseharian keluarga di rumah dapat memengaruhi karakter anggota keluarga lainnya di posisi mana ia berada.

Sikap dan perilaku keseharian orang tua di rumah dapat membentuk karakter anak-anaknya. Sebagai contoh dalam keseharian kita bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah, semua kegiatan melibatkan panca indera yang kita miliki. 

Tentunya apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan akan selalu tersimpan di memori otak kita. Segala perilaku baik dan buruk dapat terekam. Hal ini tentunya dialami oleh anak-anak di rumah. Secara tidak langsung, mereka belajar tentang perilaku di lingkungan keluarga yang menjadi kebiasaan dan membentuk karakter mereka sehari-hari. 

Perilaku dan kebiasaan yang mereka temui tak selamanya baik, atau tak selamanya tidak baik, tanpa ,mereka sadari perilaku yang baik atau tidak itu akan menjadi pembiasaan mereka sehari-hari pada akhirnya akan membudaya.

Sebagai orang tua kita patut bersyukur apabila anak-anak bersikap dan menunjukkan perilaku baik. Karena itu yang kita harapkan, namun bagaimana justru dalam keseharian mereka, mereka justru menunjukkan perilaku yang menyimpang. 

Hal ini akan menjadi masalah yang besar. Apapun perilaku orang tua dapat berdampak pada karakter perkembangan anak. Dengan begitu, sebagai orang tua penting bagi kita untuk menanamkan dan membiasakan pendidikan karakter sejak dini yang dimulai dari lingkungan keluarga. 

Perlunya peranan orang tua untuk menanamkan pendidikan karakter terutama di rumah. Peran sebagai orang tua adalah membentuk anak yang religus, nasionalis, mampu bergotong royong dan memiliki integritas.

Keberhasilan dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak mereka tergantung pola asuh yang mereka terapkan. Sehingga perlunya upaya yang maximal dari para orang tua.

Orang tua bertanggung jawab mengenalkan konsep ketuhanan dan pelaksanaan ibadah kepada para anak-anaknya di rumah. Orang tua yang taat kemungkinan akan membentuk karakter anaknya juga dalam beragama, misalnya mengajak anak anak shalat, mengaji, bekerjasama, membantu keluarga dirumah, menghormati, menghargai, berperilaku sopan, toleransi, tertib, dan disiplin. 

Bukan berarti merka tidak menerima pembelajaran di sekolah, namun meraka belajar di rumah lebih maksimal . Dengan demikian membantu mereka berfikir lebih religius.

Orang tua juga wajib memberikan contoh teladan yang baik kepada anak-anaknya. Sebagai anak, mereka akan melakukan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh orang tuanya sebagai guru di rumah. Secara sedikit atau banyak, mereka akan menyusuh ketika orang tuanya berkata kasar, tidak sopan, tidak mau menghargai dan bersikap egois. 

Jika hal ini tidak diperbaiki maka akan menjadi boomerang bagi kita selaku orang tua. Teladan yang baik akan membantu karakter baik pun sebaliknya, jika orang tua menunjukkan teladan yang tidak baik maka karakter yang tidak baik pun akan terbentuk dari diri mereka.

Nilai-nilai ini dikembangkan dari ajaran agama, filsafat bangsa, serta nilai kearifan lokal suatu masyarakat. Dengan demikian, iman dan takwa adalah pondasi karaker seseorang. Betapa pentingnya mengajarkan ilmu agama di lingkungan keluarga. 

Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya yang disipkan, diteladankan oleh orang tua secara sistematis untuk mebantu membentuk karakter peserta didik yang mampu memahami nilai-nilai perilaku manusia kepada penciptanya, dirinya sendiri, dan lingkungan dan sekitarnya. 

Pendidikan karakter ini dimulai dari keluarga dan anggota keluarga secara sistematis dapat melakukan karakter positif di lingkungannya karakter positif semua anggota keluarga dapat berdampak baik dalam terbentuknya karakter positif anggota keluarga lainnya. Kunci keberhasilannya adalah keteladanan positif orang tua di lingkungan keluarga. 

Diharapkan orang tua mampu membentuk karakter seorang anak, baik dalam bertutur kata, bergaul, bersikap dan bertindak. Percayalah bahwa pendidikan dalam keluarga adalah sekolah yang terbaik untuk membentuk karakter peserta didik sedini mungkin.

Teori Tafsir Tarbawi Q.S Luqman [31] ayat 12-14

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيد. وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيم. وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ  وَفِصَٰلُهُۥ فِي عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيۡكَ إِلَيَّ ٱلۡمَصِيرُ

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". 

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". 

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

Analisis Mengenai Pendidikan Karakter Sejak Dini di Lingkungan Keluarga

Pendidikan karakter oleh keluarga terhadap anaknya dinilai sangat penting untuk dimulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

Peran keluarga yang selaras dengan peran guru sangat di perlukan dalam membentuk karakter anak usia dini. Keluarga merupakan agen sosial yang pertama harus mampu memberikan pengajaran dan contoh yang baik untuk membentuk karakter anak yang baik. 

Peran guru dalam pendidikan karakter merupakan nomor kedua untuk peserta didik di sekolah ialah , guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya

Solusi Mengenai Pendidikan Karakter Pada Anak

Pendidikan karakter tentu tidak hanya ditentukan oleh guru tetapi orang tua dan lingkungan masyarakat juga turut mempengaruhi. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus membangun nilai-nilai pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak kita karena orang tua adalah rumah pertama bagi mereka maka akan sangat mudah mengajarkan pendidikan karakter tersebut. 

Dan tidak lupa orang tua juga berperan aktif dalam mengajarkan nilai-nilai keagamaan karena seyogyanya didalam nilai keagaaman tersebut ada beberapa bagian dari nilai karakter yang ada seperti, religius, toleransi, saling menghargai, dan lain-lain. Lingkungan masyarakat juga turut menentukan sehingga kita sebagai orang tua tetap harus siap dan waspada akan pergaulan yang dijalin oleh anak kita.

Jika peran guru, orang tua, dan lingkungan masyarakat sudah berjalan sebagaimana fungsinya maka tidaklah sulit untuk mewujudkan nilai-nilai pendidikan karakter yang telah kita ajarkan kepada anak didik kita. 

Dengan adanya kerjasama dan sistem yang baik maka tidaklah sulit menjadikan peserta didik menjadi manusia yang cerdas tapi juga manusia yang memiliki karakter atau kepribadian akhlakul karimah serta tujuan pendidikan sebagaimana tertuang dalam UU No 20 tahun 2013 dapat tercapai.


(Sumber Dari : Berita Satu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun