Mohon tunggu...
Mohamad Krisna
Mohamad Krisna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis paruh waktu, pemikir penuh waktu

Penulis lepas yang gemar mengulik tentang bisnis dan bagaimana membuat bisnis yang dapat bertahan, teknologi dan juga perkembangannya.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Robert Liandro, Kiat Membangun Bisnis IT Sejak 2004

25 Maret 2021   16:53 Diperbarui: 25 Maret 2021   16:56 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robert Liandro sebagai pembicara membawakan materi tentang Work From Home (Dokpri)

Membangun bisnis sejak 2004 silam, sudah tentu membuat seorang Robert Liandro memiliki segudang pengalaman. Menurut beliau, mampu melihat peluang yang terbuka menjadi kunci sebagai seorang entrepreneur. 2004 lalu, Robert Liandro melihat kesempatan dalam membangun bisnis IT di Indonesia terutama di Batam, masih cukup terbuka lebar. Beliau menuturkan kala itu, dunia pemrograman belum dirambah oleh banyak orang.

Melihat kesempatan ini, beliau pun mendirikan Weefer Indonesia bersama dengan 2 orang rekannya. Sebuah perusahaan B2B (business to business) yang bergerak di bidang IT. Kota Batam pun menjadi pilihan peletakan batu pertama dari perusahaan ini. Kala itu, Robert Liandro dan koleganya melihat di Batam, investasi asing serta perusahaan yang mendukung pemrograman masih minim. Kesempatan yang tepat untuk membangun bisnis memang.

Pria yang juga memiliki hobi bersepeda ini juga menceritakan jatuh bangun dalam membangun bisnis, layaknya pengusaha yang lain. Bahkan tatkala seorang koleganya memilih keluar dari Weefer dengan alasannya akan melanjutkan studi di luar negeri.

"Saat kolega saya keluar, Weefer masih berjalan 3 bulan. Tentu hal ini sempat membuat kegoyahan di tubuh perusahaan. Meski begitu, tekad kita sedari awal udah kuat," ujarnya.

Saat itu ia tetap yakin dan percaya bahwa menjalani bisnis ibarat proses mengayuh sepeda. Kita akan terjatuh jika tidak terus mengayuhnya. Baginya, dalam bersepeda kita terkadang akan dihadapkan dengan jalan yang terjal dan berbatu. Maka, dalam hal ini dibutuhkan usaha keras untuk tetap mampu melalui tantangan tersebut.

"Pasti selalu ada ritma yang harus dijaga saat bersepeda dan menjalankan bisnis, sehingga kita mampu terus berjalan di tengah situasi apapun," ujar pria yang genap berusia 40 tahun pada 2021 ini. 

Robert menambahkan bahwa dunia pemrograman memiliki peluang yang bagus kedepan karena terus bergerak seiring mengikuti perkembangan zaman.

Robert Liandro juga bercerita pengalaman beliau bahwa sebelum menjadi seorang entrepreneur ini, beliau juga sudah menggeluti dunia bisnis bahkan sejak masih aktif menjadi mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Di sela kegiatan perkuliahan, saat itu ia menyambi bisnis jasa kursus komputer, hingga akhirnya meninggalkan bisnis tersebut, karena harus kembali ke Batam setelah menyelesaikan pendidikannya. 

Awal mula membangun bisnis Robert mengatakan, banyak hal yang terkadang berjalan serba susah. Saat itu mereka belum memiliki arah yang begitu jelas untuk membawa perusahaan ini sejauh mana. Ibarat kata, baginya tahap-tahap ini adalah proses awal berupa trial and error ketika kita membangun bisnis untuk pertama kalinya.

"Awalnya pasti kita serba susah, karena kita belum memiliki direction (arah) yang benar-benar jelas. Saat itu kita hampir melakukan (memprogram) bermacam-macam software mulai dari custom inventory, website, CRM custom dan lain-lain. Tentunya di awal-awal kita keteteran," jelasnya.

Namun Robert tidak mau menyerah begitu saja. Robert percaya bahwa hal yang dikerjakan dengan serius akan membuahkan hasil. Hal ini yang membuat bisnis Robert bertahan hingga sekarang, dan bahkan beberapa tahun belakangan berkembang makin pesat. Diawali dengan peluncuran software HRIS (Human Resource Information System) pada tahun 2006 bernama Haermes. Software ini berfungsi membantu proses penggajian dan memudahkan pola kerja HR.

Perusahaan Robert pun makin berkembang hingga di tahun 2013 membuka kantor cabang di Jakarta. Tak hanya itu, Robert pun dipercaya menjadi partner resmi Freshworks dan juga menjadi trusted partners SAP SuccessFactors.

Robert juga mengungkapkan bahwa bisnis harus selalu sedia menyikapi tantangan pasar yang akan selalu ada terus-menerus. Tentunya untuk mengatasi ini penting untuk mengedukasi pasar dan memperkenalkan produk-produk yang dimiliki perusahaan. Bagi Robert Liandro, dalam berbisnis perlu untuk menjalin relasi seluas mungkin. Tak heran jika Weefer juga berkontribusi nyata dan menjalin kerja sama dengan instansi tertentu seperti KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) dan juga IHRI (Inclusive Human Resource Indonesia).

Tentunya dalam setiap kegiatan dan kerja sama tersebut, semangat utama Robert Liandro untuk menjadi trusted advisor bagi konsumen terus digaungkan. Baginya trust atau kepercayaan adalah modal utama dalam membangun bisnis, terutama di masa-masa pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.

"Kalau kita berbuat salah atau mengecewakan customer, tentunya ini akan berdampak buruk bagi bisnis dan kepercayaan yang sudah dibangun. Nantinya perusahaan lain yang ingin menjalin relasi dengan kita akan terpengaruh dengan feedback tersebut. Itu akan menjadi pertimbangan mereka, dan pastinya kita bakalan susah mendapatkan customer. Jadi, dalam hal ini trusted adalah prinsip utama. Meski kita kini telah memiliki nama di level nasional, namun menjaga kepercayaan klien itu hal penting," ungkap Robert Liandro.

Robert Liandro sebagai pembicara membawakan materi tentang Work From Home (Dokpri)
Robert Liandro sebagai pembicara membawakan materi tentang Work From Home (Dokpri)

Ia mengatakan, kondisi pandemi ini telah membentuk norma baru dalam tatanan sosial masyarakat. Banyak norma baru yang mulai diterapkan manusia, cara mereka bersekolah, bekerja, dan bahkan cara dunia industri menanggapinya. Sehingga, trusted adalah value terbaik yang dibutuhkan selain empati akan sesama di masa-masa pandemi ini.

Pesan penting lain dari Robert Liandro, dalam membangun bisnis, ia tak segan untuk menerima kritik dari berbagai pihak. Bagi Robert kritikan adalah bentuk apresiasi lain, di mana baginya hal itu akan menjadi batu pijakan untuk terus bisa berkembang sebaik mungkin, karena fitrahnya kehidupan manusia seumur hidupnya itu adalah belajar.

"Kritikan itu adalah proses pembelajaran. Maka, kita harus terbuka akan kritikan. Karena kritikan akan menjadi batu pijakan untuk proses pengembangan diri ke depan," terangnya.

Meski perkembangan dalam bisnis yang Robert bangun makin cepat, bahkan hingga ke tingkat nasional, bagi Robert memperhatikan komunikasi internal dengan setiap karyawannya juga tak kalah penting. Robert paham, bisnis dan perusahaan yang baik tentunya mengerti kebutuhan dan kenyamanan karyawan. Baginya, alignment antar tim, seperti atasan dan bawahan itu sangat penting. "Kalau tim kita gak kompak, gak mungkin kita bisa mencapai keberhasilan," tutur Robert.

Kekompakan antar personel merupakan cara agar perusahaan terus bertahan dan dikenal di tanah air. Hal ini merupakan harapan yang selalu ditanamkan ke depannya, ia ingin perusahaanya terus menjadi trusted advisor bagi konsumen. Sehingga, semakin banyak konsumen yang mempercayainya dalam membantu perusahaan mereka di era transformasi digital ini.

Pesan dari Robert Liandro dalam membangun bisnis adalah tentang komitmen dan tanggung jawab. Dua hal tersebut bukan hanya untuk bisnis semata, tetapi juga bagian dari nilai fundamental yang harus dipegang dalam hidup kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun