Mohon tunggu...
Muhammad Septian Pribadi
Muhammad Septian Pribadi Mohon Tunggu... Wirausaha -

Niat saya menulis untuk memperoleh Ridho Ilahi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

‘Menimba Amarta, Melepas Dahaga’

29 September 2015   21:11 Diperbarui: 29 September 2015   21:21 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

”Allah menganugrahkan al-Hikmah  kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (al-Baqarah : 269)

Hiduplah seorang lelaki yang hidup di hutan. Dia mempunyai seekor ayam jago yang membangunkannya untuk shalat, seekor anjing yang menjagannya dari pencuri, dan seekor keledai yang membawakan air dan tenda untuknya. Pada suatu waktu dia pergi ke temannya untuk bercakap-cakap dan terdengar kabar bahwa seekor musang menerkam ayam jagonya. Lalu dia berkata, “Itu lebih baik, Insyallah.” Kemudian anjingnya mati dan dia berucap, “Itu lebih baik, Insyallah.” Dan ada berita lagi bahwa seekor serigala telah membelah perut keledainya. Lalu dia berkat, “Barangkali itu lebih baik, Insyallah.” Ketika malam tiba dia menuju rumahnya. Kemudian pagi hari tiba, dia melihat bahwa teman-temannya tadi telah ditawan dan dirampas hartanya oleh musuh disebabkan suara ayam jago, gonggongan anjing, dan teriakan keledai. Sedangkan rumahnya selamat. (hal. 143-144)

Sikap menyerahkan kepada Allah dalam segala hal adalah sikap terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim. Mungkin saja ada rahasia yang ingin ditampakkan Tuhan bagi hamba-Nya yang sulit dijangkau oleh rasionalitas manusia. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (al-Baqarah : 216)

Buku yang mengulas tentang Kitab an-Nawadir ini semakin lengkap dengan diskripsi tentang beberapa hal ghaib. Seperti visualisasi dalam kata tentang Baitul Ma’mur, Kautsar, Terompet Isrofil, Arsy dan lainnya.

Ditambah lagi dengan kumpulan faedah-faedah. Seperti keutamaan memperhatikan Basmalah, keutamaan Hari Asyura’, keutamaan membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada malam jumat, asal mula adanya garam, jasad yang tidak rusak dan seterusnya.

Diriwayatkan Aisyah R.A membeli seorang budak perempuan. Lalu malaikat Jibril turun menemui Nabi Muhammad dan berkata, “Wahai Muhammad! Keluarkan perempuan ini dari rumahmu, karena dia termasuk ahli neraka.” Sebab itu, Aisyah mengeluarkan budak itu dari rumahnya dan memberinya sedikit kurma. Dalam perjalanan, perempuan itu makan separuh kurma. Kemudian bertemu seorang fakir dan memberi sisa kurmanya. Malaikat Jibril lalu datang kepada Nabi dan memerintah kepadanya agar mengambil budak perempuan itu lagi, sebab dia telah menjadi ahli surga karena sedekah tersebut. (hal. 240)

Kini buku yang layaknya seperti amarta (air kehidupan) bagi gersangnya hati dalam genggaman. Jika suatu kebaikan dapat memberikan keindahan tak ada salahnya menyisihkan sebagian harta untuk melepas dahaga. Wallahu a’alam

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun