Mohon tunggu...
Moezenatus Sholiha
Moezenatus Sholiha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN

bismillah bisaa ya Allah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Marah Itu Emosi, Benarkah Demikian?

22 Mei 2022   18:25 Diperbarui: 4 Juni 2022   00:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Haii teman-teman Kompasiana!!

Kalian pernah tidak merasakan emosi? Emmm apakah kalian tau emosi itu apa? Coba saya tebak pasti jika berbicara mengenai emosi kalian akan menangkap bahwasanya emosi sama dengan marah.

Yuk kita belajar bersama mengenai emosi, emosi itu apa sih? Jadi emosi itu bukan hanya perasaan marah loh teman-teman, bahagia, sedih, bahkan kaget itu juga termasuk emosi lohh..

menurut Daniel Golmen emosi yaitu suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

Mengapa demikian? Jadi emosi itu suatu bentuk reaksi dalam diri seseorang untuk menanggapi suatu hal yang sedang di hadapi nya. Emosi dipengaruhi oleh lingkungan, dan pengalaman loh teman-teman.

Nahh contoh kecil dari emosi ketika kita putus cinta emosi apa yang akan di timbul kan? Yups benar sedih nahh bentuk emosi sedih ini pada setiap orang berbeda-beda loh, ada yang dengan menangis, mengurung diri dan lain sebagainya.

Emosi itu juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti ketika emosi bahagia antara daerah Asia dan barat berbeda-beda loh cara merayakan kebahagiaan nya. Seringkali orang barat akan merayakan kebahagiaan ya dengan individualis, bangga pada dirinya atas kemenangan yang ia peroleh. Sedangkan orang Asia merayakan kebahagiaan dengan kebersamaan oleh orang-orang yang berpartisipasi dalam mencapai kemenangan sebab mereka berpikir jika tanpa teman-teman nya itu tidak akan dia mencapai keberhasilan tersebut.

yukk coba mengenal sisi emosi melalui tulisan saya, coba bayangkan saat ini buah lemon ada di depan anda, buah lemon itu berwarna kuning segar dan baru ibu keluarkan dari kulkas, ibu memotong lemon tersebut menjadi dua bagian, saat ibu memotong buah tersebut air lemon mulai keluar dari buah segar tersebut, tidak sengaja tangan anda terkena cairan air lemon tersebut padahal tangan anda sedang terluka.

nahhh... setelah membaca sedikit bacaan diatas apa yang terpikirkan di benak anda? pasti dipikiran anda saat membaca penggalan cerita diatas tak anda langsung menggambarkan tentang lemon, rasa lemon, bentuk, hingga warnanya. Lalu kalian pasti akan berfikir bagaimana rasa perih yang terasa pada saat luka tersebut terkena air lemon. Dan tanpa sengaja kalian akan menelan ludah sambil mengernyitkan dahi ketika otak anda menghadirkan kepingan gambaran lemon dan rasa asam nya lemon. Lalu kalian akan merasakan momen atau perasaan ketika anda merasakan perih nya luka. Betul tidak? Respon otak dan tubuh kita seperti itu akibat otak menggunakan pengalaman masa lalu, oleh sebab itu emosi juga dipengaruhi oleh pengalaman.

jadi emosi itu adalah hasil respon otak menerima respon tentang ancaman atau imbalan. jika ada yang terdeteksi pada wilayah perasaan di otak, otak akan memperingatkan kita melalui pelepasan pesan kimia. Emosi merupakan akibat dari pelepasan kimia, kemudian berjalan dari otak ke seluruh tubuh.

eitsss sampai sini menurut kalian emosi itu sebuah perasaan yang di proses di hati atau proses di otak sih? yups bintang lima bagi kalian yang menjawab bahwasanya emosi di kelola  di otak. nahh sebelum nya nih membahas tentang perasaan, perasaan itu berasal dari otak yang menghasilkan pengalaman sebab ingatan yang terekam pada otak, jadi bagi kalian yang bilang hati ku sakit ketika perasaan kalian sedang kacau dan sedih itu salah ya teman-teman fungsi dari hati sendiri hanya sebagai penyaring racun dan tidak ada hubungan nya tentang perasaan.

emosi di proses pada bagian otak sebelah mana sih? Bagian otak yang mengatur emosi yaitu pada bagian amigdala, bagian otak ini mengatur mengenai emosi, perilaku dan memori.

bagaiamana sih sistem otak saat mendeteksi ancaman dan imbalan yang akan menyebabkan munculnya emosi ini? Jadi ketika otak kita mendeteksi akan adanya ancaman potensial, maka otak akan melepaskan hormon stress adrenalik dan kortisol yang ,mempersiapkan kita untuk melawan atau berlari, atau merasakan rasa ketakutan.

sedangkan apabila otak mendeteksi sesuatu yang bermanfaat otak akan melepaskan dopamin, oksitosin, atau serotnin, itu adalah bahan kimia yang dapat membuat kita merasa lebih baik dan memotivasi kita untuk melanjutkan perilaku.

emosi dapat mendukung cara kita dalam bertindak dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan lohhh... 

jadi kalian tahu ya sekarang kalo emosi itu tidak sekedar tentang amarah saja, tapi respon mengenai bagaimana kita mengahadapi suatu kejadian yang ada di kehidupan kita, bahagia, sedih, senang, cinta, bahkan hingga takut merupakan emosi dari tubuh kita.

kadang-kadang reaksi otak perasaan  begitu kuat sehingga mendominasi perilaku kita dan kita tidak dapat berpikir rasional pada saat itu. Emosi dapat membajak otak kita, oleh sebab itu banyak kita temui orang yang sedang marah sampai-sampai dapat menimbulkan peristiwa yang merenggut jiwa manusia lain nya atau ketika merasa sangat bahagia kita akan bertingkah aneh, atau bahkan menangis.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun