Mohon tunggu...
Moezenatus Sholiha
Moezenatus Sholiha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN

bismillah bisaa ya Allah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Sih Otak Menanggapi Teman Khayalan pada Anak?

14 Maret 2022   23:29 Diperbarui: 14 Maret 2022   23:38 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kali ini saya akan menulis mengenai teman khayalan anak-anak, rupanya kalian sudah tidak asing dengan hal ini. Bagaimana sih teman khayalan itu? Kalian pasti pernah mengetahui anak-anak yang berbicara sendiri seolah dia mempunyai teman yang nyata, padahal jika di lihat orang lain, tidak ada teman yang mengajaknya berbicara.

Dulu ketika saya kecil, saya sangat ingat pernah berbicara sendiri seolah mempunyai teman bermain, saya mengajak teman khayalan saya untuk berbicara mengajaknya bermain masak-masakan, sampai-sampai menyuapi nya seperti layaknya menyuap makanan pada teman sebaya. 

Jika diingat-ingat tampaknya lucu sekali apa yang saya lakukan itu. Saya merasa mempunyai teman khayalan ketika saya bermain sendiri. Sebenarnya bagaimana sih konsep teman khayalan itu? Wajarkah anak mempunyai teman khayalan? Sebenranya anak yang mempunyai teman khayalan itu anak mempunyai imajinasi yang tinggi.

Menurut  Marjorie Taylor dari Universitas Of Oregon anak merasa mempunyai teman khayalan atau teman imanjinasi ketika anak berusia 2,5 tahun sampai anak berusia 3-7 tahun. 

Menurut Marjorie teman imajinasi anak adalah hal yang wajar, dan menurut penelitiannya dalam wawancara terhadap 86 anak-anak dari hasil wawancaranya tersebut dia menyimpulkan bahwasanya sebagian anak menyadari bahwasanya dia mempunyai teman khayalan, teman khayalan itu hasil dari imajinasinya, dia menyadari bahwasanya dia mengahadirkan imajinasi tersebut dengan nyata.

Apakah teman khayalan, dapat dikatakan dengan halusinasi? Yapss.. benar teman khayalan dapat dikatakan sebagai halusinasi semata, karena menghadirkan sesuatu yang tidak nyata. 

Biasanya imajinasi ini hadir karena anak menggambarkan atau menciptkan suatu gambaran visual pada otaknya, jadi teman imajinasi ini bukan karena anak sedang merasa kesepian ya kawan, itu adalah hal yang wajar dalam perkembangan anak yang memilki imajinasi sangat tinggi, lalu halusinasi itu apasih? 

Menurut Yosep halusianasi adalah orang yang merasakan adanya stimulasi padahal sesungguhnya tidak ada stimulasi sama sekali. Ya, jadi stimulasi itu sama sekali tidak hadir dari luar, tetapi stimulasi itu hadir dari bayangan-bayangan yang tidak nyata.

Wahh.. jadi sampai sini kalian sudah tau ya bagaimana sih teman khayalan itu? Lalu bagaimana sih teman khayalan atau halusinasi terjadi pada otak? Otak bagian mana sih yang memproses khayalan, halusinasi atau imajinsi itu?

Bagian cereberum atau otak besar, di dalam bagian otak inilah imajinasi dikelola, imajinasi berhubungan dengan cara berfikir, memori dan ingatan. 

Bagian pada otak ini terdiri dari 4 bagian dan salah satunya yang berhubungan dengan halusinasi, imajinasi , memori dan ingatan itu adalah temporal lobe, letak temporal lobe berada di kedua sisi kepala yang sejajar dengan telinga. Lalu tugas bagian ini apasih? 

Tugas temporal lobe yaitu sebagai penanggung jawab fungsi pendengaran, memori dan emosi. Lalu bagaimana jika bagian ini rusak? Jika bagian ini rusak maka akan mengakibatkan masalah pada ingatan, prespsi ucapan dan kemampuan berbahasa. 

Dan bagian yang berhubungan dengan halusinasi adalah bagian occipital lobe, bagian ini terletak di otak bagian belakang, tugas otak bagian ini adalah mengenali objek lewat indera penglihatan, dan memahami makna kata yang tertulis, yupss sampai sini kalian akan faham bagaimana proses imajinasi itu terjadi, pertama anak-anak akan mengidentifikasi suatu objek yang akan menjadi khayalanya melalui indera penglihatannya, kemudian imajinasi itu tumbuh sesuai dengan penafsiran otak anak dengan imajinasi yang tinggi, contohnya anak dapat berimajinasi bahwa kucing itu bisa berbicara, air bisa menjadi monster, sampah bisa menjadi monster yang menyeramkan. Lalu bagaimana jika otak bagian occipital lobe ini mengalami kerusakan? 

Kerusakan pada bagian ini akan menyebabkan seseorang sulit untuk mengenali objek, tidak mampu mengidentifikasi warna, halusinasi, dan sulit memahami kata-kata. Halusinasi yang dimaksudkan disini yaitu halusinasi yang dialami oleh orang dewasa, sebab stress atau depresi yang dialaminya.

Agar lengkap dan menghilangkan rasa penasaran kalian mari kita jelaskan 2 bagian sisanya. Sisa pada bagian cerebrum yang belum dijelaska adalah bagian frontal lobe dan parietal lobe. Yuk kita kenali bagaimana bagian frontal lobe itu, bagian ini terletak pada otak bagian depan tepatnya pada bagian dahi, bagian frontal lobe ini berperan penting dalam mengendalikan gerakan tubuh, menilai, dan merencanakan sesuatu, memecahkan masalah, serta mengatur emosi dan pengendalian diri. 

Lalu bagiamana jika bagian ini mengalami kerusakan? Jika terjadi kerusakan pada bagian ini maka akan menyebabkan perubahan perilaku dan kebiasaan seksual, penurunan konsentrasi, kesulitan berbahasa, dan mengatur emosi , serta melemahnya emosi, serta melemahnya sisi tubuh yang berlawanan.

Nahh ini bagian yang terakhir yaitu parietal lobe, letaknya pada bagian belakang frontal lobe. Peran bagian otak ini yaitu untuk menafsirkan pean dari bagian otak lain, juga berperan dalam menafsirkan sentuhan, gerak tubuh, sensasi nyeri, dan kemampuan motorik halus yang memanfaatkan bagian jari tangan. Lalu jika terjadi cidera bagaimana? Jika terjadi cidera pada bagian ini maka dapat menyebabkan seseorang kehilangan sensasi di sisi tubuh yang berlawanan.

Nahh kali ini kalian udah tau kan bagaimana proses teman khayalan itu terjadi pada anak kecil, kita tidak perlu cemas ya, hanya saja kita tetap memperhatikan bagaimana tumbuh kembangnya anak, dan bagaimana pengaruh teman khayalan baginya, kita harus mengarahkan pada hal baik atau merasionalkan anak pada logika yang benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun