Pendidikan akademi militer kita, perlu juga lebih diperbanyak pelajaran sastranya. Sehingga nanti ketika bertugas telah mempunyai softskill Terutama dalam tata Krama bertutur kepada rakyat dengan bahasa rakyat. Rocky Gerung memberi ungkapan bahwa masyarakat dan TNI bagaikan ikan dan air. Sehingga tak masuk akal jika ada permusuhan antara ikan dengan air. "TNI dan masyarakat itu ibarat ikan dan air, tak masuk akal jika ada permusuhan," tambahnya. TNI itu simbol pertahanan negara tuh, gak boleh terucap dari Panglima begitu," katanya. Bahasa ucap seperti "piting", Â "gusur" dan "buldozer" yang baru muncul pada era pembangunan yang sangat dominan menyingkirkan rakyat ini, sudah selayaknya tidak dipakai mengingat jati diri kita sebagai bangsa yang beradap dan berbudaya ketimuran.
Bumi Lancang Kuning, bumi Melayu mendapatkan warisan budaya yang luar biasa dan sangat berharga. Â Banyak petatah petitihnya dan etika pergaulan orang Melayu Riau telah memberikan pengaruh positif dalam pergaulan antarwarga seluruh negeri. Adat resam masyarakat melayu mengajarkan duduk sama rendah berdiri sama tegak. Tidak ada perbedaan dan pilih kasih antara sesama dalam bergaul dan bermasyarakat.
Orang Melayu memiliki identitas kepribadian pada umumnya yaitu adat-istiadat Melayu, bahasa Melayu, dan agama Islam. Maka jika diperhatikan adat budaya melayu selalu beririsan dengan ajaran agama Islam seperti dalam ungkapan pepatah, perumpamaan, syair dan pantun, menyiratkan norma sopan-santun dan tata pergaulan orang Melayu. Hal ini tergambar dalam syair berikut:
Hidup sekandang sehalaman
tidak boleh tengking-menengking
tidak boleh tindih-menindih
tidak boleh dendam kesumat
Yang patut dipatutkan
Yang tua dituakan
Yang berbangsa dibangsakan
Pada 17 Desember 2020, Tradisi Pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis. Nominasi Pantun yang diajukan secara bersama oleh Indonesia dan Malaysia. UNESCO menilai Pantun memiliki arti penting bagi masyarakat Melayu bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial namun juga kaya akan nilai-nilai yang mejadi panduan moral. Pesan yang disampaikan melalui Pantun umumnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antar manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H