"Ya kan TNI-nya umpanya, masyarkatnya 1.000 ya kita keluarkan 1.000. Satu 'meting' satu itu kan selesai. Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu," sambungnya menjelaskan.
Mari kita simak cuitan di twitter berikut ini:
Tadinya kan bilang keriting
Kok sekarang minta berjambul
Tadinya kan bilang dipiting
Kok sekarang jadi merangkul
Tifatul Sembiring@tifsembiring
Baru baru ini beredar pernyataan Panglima TNI,sumber yang memberi instruksi 'Piting' Warga Rempang yang Ngeyel, pernyataan Panglima TNI Yudo Margono di media sosial tersebut buntut kericuhan Pulau Rempang. "Ini berarti sudah masuk ke ranah pidana. Ya kalau seperti itu, ya nanti kita berikan. Sambungnya menjelaskan, ini sebenaranya tugas kepolisian, namun bila kepolisian tidak mampu, baru TNI yang maju. (tvonenews.com).
Bagaimana pun, TNI itu lahir dari rahim rakyat yang tidak boleh dikhianati seperti Malin Kundang, karena bisa menjadi anak yang durhaka dan terkutuk. pilihan selera bahasa yang terkesan norak itu, tidaklah sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan Bahasa  di lingkungan TNI yang disahkan dengan keputusan panglima tni nomor kep/867/xi/2013 tanggal 7 november 2013, tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bahasa Dalam Tulisan Dinas di Lingkungan TNI.Â
Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam tulisan dinas di lingkungan TNI dan bertujuan agar  terlaksana komunikasi dan informasi yang akurat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Belakangan Kapuspen TNI dalam keterangan pers, Senin (18/9/2023). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Musa Julius Widjojono akhirnya buka suara soal video viral pernyataan Yudo Margono yang meminta anggotanya memiting warga Rempang. Julius memastikan adanya kesalahpahaman atas pernyataan Yudo tersebut.Menurut Julius, kala itu Yudo justru meminta prajurit TNI untuk tidak menggunakan senjata ketika mengangani kerusuhan di Rempang. Terkait perkataan 'memiting', Julis menyebut itu merupakan bahasa untuk prajurit, yang bisa diartikan dengan kata merangkul (Mengutip dari Kompas.com).