Mohon tunggu...
moesa moesa
moesa moesa Mohon Tunggu... Wiraswasta - desain produk

capailah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Puisi Gatot, Perintah Piting, Ada Udang Dibalik Rempang-Ecocity

18 September 2023   02:55 Diperbarui: 22 September 2023   13:55 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Berdaya di Laut Sendiri, sumber kompas.id

"Kami mohon kepada bapak untuk menyampaikan bahwa kami tidak mau direlokasi. Dan untuk aparat saya harapkan harus menarik pasukan," pinta seorang warga yang ditemani masyarakat tempatan lainnya. "Kami pun masyarakat Rempang, Galang, tidak mau direlokasi dan tetap mempertahankan hak-hak kami," tutur seorang emak-emak warga warga Sembulang menceritakan langsung kepada tim Komnas HAM, bahwa mereka telah hidup turun temurun di kampungnya bahkan sudah sampai 7 keturunan Sabtu (16/09/2023, sumber BatamNow.com ).

Simaklah puisi karya Denny Januar Ali yang pernah dibacakan oleh Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015-2017) Jenderal Gatot Nurmantyo. Puisi itu berjudul 'Tapi Bukan Kami Punya'.

..............................

Lihatlah hidup di desa, Sangat subur tanahnya, Sangat luas sawahnya, Tapi bukan kami punya

Lihat padi menguning, Menghiasi bumi sekeliling, Desa yang kaya raya, Tapi bukan kami punya

Lihatlah hidup di kota, Pasar swalayan tertata, Ramai pasarnya, Tapi bukan kami punya

Lihatlah aneka barang, Dijual belikan orang, Oh makmurnya, Tapi bukan kami punya

"Ini tangisan suatu wilayah, dulu dihuni Melayu,  kalau kita tak waspada, suatu saat bapak ibu sekalian, anak cucunya tidak lagi tinggal di sini" ujar Gatot sambil menyimpulkan isi puisi tersebut. Ini fakta tentang kondisi bangsa yang sudah lama terjadi. "Masalah kesenjangan, keadilan sosial ini kan permasalahan turun temurun yang jika tidak kita sikapi secara bijak, maka bisa membawa kita kepada 'air mata'(detiknews).

"Saya ingin menyampaikan oleh-oleh yang paling paten, bahwa hari ini Bapak Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan bernama Xinyi," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan pers, Jumat (28/7/2023). Bahlil mengungkapkan, Xinyi merupakan perusahaan industri kaca terbesar di dunia yang menguasai 26 persen pangsa pasar. Ia mengatakan, perusahaan tersebut berkomitmen membangun pabrik di Batam dan Rempang yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi 35.000 orang.(Kompas.com)

Dari sinilah awal-mula rangkaian keriuhan di Rempang tanah Melayu itu terjadi. Seperti diketahui Isu relokasi warga Pulau Rempang dan Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau terus memanas. Rencananya, kedua pulau ini akan dikosongkan dan diserahkan kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) pada 28 September 2023. Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Grha Kepri di Batam Centre, Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyatakan perintah pengosongan pulau rempang adalah perintah Pemerintah Pusat,seperti dijelaskannya kepada Tempo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun