Jadilah, lanjut Gaffar. Tokoh yang berpotensi jadi presiden Indonesia mengikuti pakem Jawa-Islam-abangan. Tokoh Islam non-Jawa tetap lebih berpeluang. Jika dibandingkan tokoh Jawa non-Islam. Karena secara hitung-hitungan. Orang Islam paling banyak.
"Di Amerika Serikat. Sudah ada contoh presiden yang tidak lengkap (pakem WASP). Kennedy white tapi Katolik. Sama seperti Biden. Obama itu Black. Tapi Kristen Protestan," ujarnya mencontohkan.
Lalu bagaimana dengan presiden Indonesia selanjutnya. Masih akan ikut pakem. Atau tidak? (moerni)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!