Mohon tunggu...
Moerni Tanjung
Moerni Tanjung Mohon Tunggu... Editor - founder of https://moerni.id

a father and a writer

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Smile, Jangan Nonton Kalau Gak Kuat

24 September 2022   12:04 Diperbarui: 24 September 2022   12:38 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan di film "Smile": Foto: Tangkapan layar IDNTimes

 

Film horor adalah satu genre yang banyak disukai. Tak hanya di luar negeri, film-film horor dalam negeri pun digemari. 

Dan di penghujung tahun ini, sebuah film horor baru siap dirilis Paramount. Judulnya "Smile". Bagi anda penggemar horor, film satu ini patut dipantengin. Dan dijamin, bisa bikin jantungan.

Film ini disutradarai Parker Finn. Smile diangkat dari film pendek yang memenangkan penghargaan SXSW 2020. Film ini awalnya hanya 11 menit. Parker Fill harus bekerja keras di debutnya kali ini. Karena harus mengubah film berdurasi 11 menit menjadi dua jam. 

Proses pembuatannya memakan waktu sekitar dua tahun-selama pandemi. Dan hasilnya sangat memuaskan. 

Film ini berawal dari Dr Rose Cotter (Sosie Bacon) yang menyaksikan kematian pasiennya, Laura (Caitlin Stasey). Mahasiswi PhD itu mati di depan Rose. Dengan cara menggorok leher sendiri. Dengan pecahan vas bunga. Sebelum mati. Laura sempat tersenyum kepada Rose. 

Laura tidak gila. Tapi kenapa ia mati bunuh diri? Apalagi dengan membunuh diri sendiri? Dengan pecahan vas bunga. 

Dari situ, Ros terus dihantui rasa takut. Mimpi-mimpi aneh terus datang. Mengganggu tidur malam. Tak ada yang percaya dengannya. Terapisnya Dr  Northcott (Robin Weigert). Bosnya Dr Desai (Kal Penn). Bahkan tidak tunangannya. Trevor yang diperankan Jessie T. Usher. 

Satu-satunya yang percaya pada Rose adalah mantan pacarnya. Joel yang diperankan Kyle Gallner. Joel yang seorang polisi menemukan belasan kasus bunuh diri mengerikan. Dan sebagian besar korbannya tersenyum. Sebelum kematian.

Ketakutan dan kengerian di film ini terus meningkat. Setiap menitnya. Sesuai dengan keiginan sang sutradara. 

"Smile" menonjolkan kesuraman dan keseraman yang tanpa henti. Yang terus menghantui. Di sepanjang film. Yang panjangnya hampir dua jam itu. Jangankan anak-anak. Orang dewasa sekalipun akan dibuat ngeri oleh "Smile". 

"Saya tidak gila!," teriak Rose di salah satu adegan. Menunjukkan betapa tertekannya dia. Akibat "Smile". 

Sayangnya, tidak konsep baru di film ini. Maklum ini debut bagi Sang sutradara. Tapi melihat dari jalan cerita dan keahlian yang ditunjukkan dalam film ini, "Smile" terbilang sukses. Apalagi mempertimbangkan bahwa film ini awalnya hanya 11 menit. Kemudian diubah menjadi dua jam. Tentu bukanlah hal yang mudah dilakukan.

Film ini menunjukkan bahwa Finn adalah seorang pembuat film yang cakap. Ia punya bakat. Ya setidaknya untuk menakut-nakuti penonton. Karena "Smile" benar-benar menakutkan. Tetapi penggemar yang bersemangat untuk melihat film horor "asli" yang diputar di bioskop harus meredam harapan itu. (moerni) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun