Mohon tunggu...
Moerni Tanjung
Moerni Tanjung Mohon Tunggu... Editor - founder of https://moerni.id

a father and a writer

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cahaya Ponsel Bikin Cepat "Tuir"

15 September 2022   14:25 Diperbarui: 15 September 2022   14:37 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cahaya Biru Ponsel sangat berbahaya bagi tubuh. Foto: harapan rakyat

Punya umur panjang dan sehat adalah impian banyak orang. Tak heran jika orang rela melakukan olahraga berat. Diet ketat. Dan cukup istirahat.

Namun di zaman modern seperti sekarang ini. Penuaan tak melulu disebabkan oleh faktor usia, kesehatan atau makanan.

Baca juga: Bjorka,

Perkembangan gadget yang masif membuat banyak orang kecanduan. Dan banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahaya penggunaan gadget berlebihan.

Penelitian terbaru datang dari Amerika Serikat (AS). Sekelompok peneliti menguji bahaya paparan cahaya biru yang ada di gadget. Di antaranya hand phone atau smart phone, televisi hingga laptop.

Tim peneliti menggunakan lalat buah sebagai hewan peneletian. Mereka membuat dua kelompok. Kelompok penelitian pertama diberi paparan cahaya biru. Sementara kelompok lainnya dibiarkan dalam ruangan gelap.

Setelah dua minggu, kelompok pertama yang terpapar cahaya biru lebih cepat mati. Sementara, kelompok kedua yang tidak terpapar cahaya biru hidup lebih lama.

Penelitian difokuskan pada perbandingan levet metabolit. Bahan yang digunakan tubuh saat mencerna sesuatu.

Hasinya, paparan cahaya biru berdampak besar. Terhadap tingkat metabolit sel dan kepala lalat buah. Tingkat suksinat metabolit meningkat. Dan glutamat turun.

Lalat buah yang terpapar cahaya biru lebih sering mengaktifkan gen-gen. Untuk melindungi diri dari stress.

"Suksinat penting untuk menghasilkan bahan bakar. Untuk keberlangsungan dan pertumbuhan sel." jelas Dr Jadwiga Giebultowicz. Guru besar biologi integratif di Oregon State University, Amerika Serikat. Dikutip dari BBC Indonesia.

 "Suksinat penting untuk menghasilkan bahan bakar. Untuk keberlangsungan dan pertumbuhan sel" tambahnya.

Tingkat suksinat setelah terpapar cahaya biru bisa diibaratkan bensin yang disiapkan untuk mobil. Tapi tak pernah diisikan. Dengan kata lain, suksinat tak memberi manfaat bagi sel di dalam tubuh.

Giebultowicz mengatakan, peneliltian masih perlu peningkatan. Karena belum diujicoba kepada manusia. Namun diperkirakan, cahaya biru bisa membawa dampak buruk. Bagi sel-sel di dalam tubuh.

Penelitian ini juga menunjukkan. Bahwa sel-sel bekerja pada level suboptimal saat terpapar cahaya biru. Dan itu yang menyebabkan sel-sel mati lebih awal.

Penelitian ini mengisyaratkan terpapar cahaya biru berlebihan bisa membuat penuaan lebih cepat.

Pesan Pencipta HP

Kenal dengan Martin Cooper? Dia adalah pencipta hand phone (HP) pertama di dunia. Percaya atau tidak, pria yang sudah berusia 92 tahun itu justru jarang menggunakan HP.

Cooper mengaku hanya menggunakan HP sekitar 5 % dari seluruh waktunya. Dan itu jauh berbeda dengan kebanyakan orang saat ini. "Carilah kehidupan," pesannya dikutip dari Phone Arena via CNBC Indonesia.

Jumlah pengguna smartphone saat ini terus bertambah. Data menunjukkan pengguna telepon pintar di dunia sudah lebih dari 5 miliar orang.

Negera pertama yang paling banyak menggunakan telepon pintar adalah Tiongkok. Diikuti India. Amerika Serikat. Sementara Indonesia berapat di posisi keempat. Selanjutnya ada Brasil. Rusia. Jepang. Meksiko. Vietnam dan Jerman.  (moerni)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun