Kemerdekaan yang dicita-citakan Rasuna akhirnya datang. Namun perjuangan belum berakhir. Rasuna terus berjuangan lewat organisasi yang mendukung pemerintah.
Pada 1947 ia menjadi anggota senior. Sekaligus ketua bagian perempuan untuk Front Pertahanan Nasional. Ia juga kemudian bergabung dengan Volksfront-nya Tan Malaka. Saat terjadi gesekan dengan pemerintah, Rasuna sempat jadi tahanan rumah. Selama seminggu.
Pada 1950 ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPR RIS). Dan pada 1959 ia diangkat menjadi anggota dewan pertimbangan agung. Itu adalah perjuangan terakhirnya untuk kemerdekaan.
Ia kemudian wafat di Jakarta pada 1965. Karena Kanker yang dideritanya. Untuk keluarga, ia meninggalkan buah cintanya dengan Duski Samad. Yakni Seorang putri. Laman wikipedia menulis namanya Auda Zaschkya Duski. Serta enam orang cucu. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kalibata. Jakarta Selatan.
Sementara untuk kita, Rasuna meninggalkan 'cinta' sejatinya. Yakni kemerdekaan. Kemerdekaan untuk semua. Bangsa Indonesia. (moerni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H