Moenir Konten - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengubah wajah Pulau Talaud, wilayah terluar di Indonesia Timur, dengan proyek infrastruktur kerakyatan terbesar dalam sejarah.
Jalan sepanjang 199 km di Kepulauan Talaud ditargetkan akan teraspal utuh dan mulus pada tahun 2024, membawa dampak positif tidak hanya untuk pertahanan dan keamanan negara, tetapi juga untuk mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan.
Pemerintah telah memberikan perhatian serius kepada titik-titik wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) selama satu dasawarsa terakhir.
BACA JUGA: Revatalisasi Lahan Pertanian Indonesia Melalui Inovasi dan Teknologi
Dalam kurun waktu 2015 hingga 2024, sejumlah infrastruktur kerakyatan strategis dibangun di Pulau Talaud, termasuk prasarana air bersih, sanitasi, jalan lingkar pulau terpencil, dan jembatan gantung.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepulauan Talaud, yang terletak di utara Pulau Sulawesi, menjadi fokus utama pembangunan. Dengan batas langsung ke Provinsi Davao Barat dan Timur, Mindanao, Filipina Selatan, dan Filipina, wilayah ini memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan negara.
BACA JUGA: MSI Rilis Monitor Gaming Terbaru, Optix MPG341QR, untuk Pengalaman Gaming Maksimal
Meskipun sebagian besar wilayah Kepulauan Talaud (95,24%) adalah laut, pemerintah telah memprioritaskan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penduduk setempat, yang pada pertengahan 2023 berjumlah 100.772 jiwa, mendapat manfaat dari peningkatan infrastruktur, terutama mereka yang tinggal di daerah yang sebelumnya sulit diakses.