Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Ada Dusta dalam Cinta

15 Januari 2021   21:13 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:16 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti Cinta dan Mencintai

Dalam berbagai cerita dan referensi ada banyak makna yang tersirat dari kata cinta, namun bagi penulis sendiri cinta itu punya arti tersendiri. Bagi saya pribadi cinta itu adalah adanya sebuah kekuatan tarik dan ulur.

Adapun kata tarik mengandung makna bahwa cinta itu butuh kekuatan atau cara untuk menarik lawan jenis agar sehaluan dengan kita. Sehingga memungkinkan lawan jenis mempunyai kesamaan perasaan dengan kita. Cara ini sangat perlu dikuasai oleh seorang lelaki, karena lelaki adalah seorang penakhluk sekaligus petarung.

Sementara kata ulur memiliki makna, bahwa setelah cinta itu bersemi kita perlu mengetahui hal yang sebenarnya sedang terjadi. Apakah sasaran kita sudah benar-benar menerima cinta kita?, atau hanya sebuah kepura-puraan yang sedang dimainkannya.

Cara yang kita lakukan adalah dengan mengulur cinta itu sendiri, bersikap cuek ataupun mengurangi perhatian. Ketika respon yang kita dapati dianya juga cuek kepada kita, maka itu sudah mewakili jawaban, bahwa cinta yang diberikannya masih berupa kepura-puraan.

Kurang lebih seperti itulah sebuah gambaran tentang cinta dan mencintai, tentunya dalam sebuah hubungan itu harus ada tarik dan ulur atau memberi dan menerima. Jika itu belum terjadi, sepeertinya cinta yang anda miliki masih bertepuk sebelah tangan.

Bertahan Dalam Sebuah Hubungan

Tidak semua pasangan bisa mempertahankan hubungannya, dengan berbagai cobaan dan godaan kebanyakan pasangan tidak menemukan tujuan sejati dalam sebuah hubungan. Banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga hubungan harus kandas ditengah jalan maupun diterminal.

Hubungan yang hancur sering kali terjadi karena pondasi cinta yang tidak kokoh, pondasi yang kokoh hanya dimiliki oleh pasangan yang mempunyai orientasi dan tujuan yang jelas untuk sebuah hubungan.

Sementara bagi orang-orang yang hanya berorientasi pada fisik dan harta, itu biasanya tidak memiliki pondasi yang kuat. Karena tujuanya hanya pada syahwat dan kemudahan dalam memperoleh harta, biasanya gaya hubungan seperti ini tidak bertahan lama. Kalaupun bertahan tidak akan menemukan sebuah kebahagian yang hakiki.   

Maka tidak mengherankan dewasa ini sering kita dengar terjadinya angka perceraian yang sangat besar. Bukan sebuah berita baru bagi kita saat kita melihat di media sosial tentang berita gugat cerai dikalang artis maupun masyarakat umum lainnya.

Ketika Ada Dusta Dalam Cinta

Dewasa ini muncul fenomena orang ketiga atau lebih dikenal dengan perebut laki orang (pelakor) atau perebut binik orang (pembinor). Kemunculan pelakor maupun pembinor itu berawal dari adanya dusta dalam cinta.

Ketika dusta mulai meracuni dalam sebuah hubungan, maka akan robohnya pilar-pilar kepercayaan dalam sebuah hubungan. Dusta dan penghinatan sangat dekat dan biasanya memang satu paket menyatu untuk mengikis kekuatan sebuah cinta.

Ini perlu diwaspadai dalam sebuah hubungan agar tidak menimbulkan perpecahan dalam berumah tangga maupun dalam membina sebuah hubungan cinta. Setiap orang tentunya tidak berharap untuk putus cinta, pastinya mereka menginginkan sebuah hubungan yang berlanjut kepelaminan.

Oleh sebab itu binalah hubungan yang baik dalam sebuah hubungan, keterbukaan juga sangat menentukan untuk bertahan dalam cinta. Sebenarnya untuk bertahan dalam hubungan itu kita cukup menerapkan sebuah komitmen yang kuat dan menghindari segala bentuk penghianatan dan dusta.

Cara Mengatasi Kecewa Karena Putus Cinta

Dalam sebuah hubungan biasanya akan berakhir dengan pernikahan atau putus cinta ditengah jalannya sebuah hubungan. Bagi yang hubungannya langgeng sampai ke pernikahan, tentunya akan merasa sangat bahagia.

Lalu bagaimana dengan orang yang putus cinta?, tentunya aka nada rasa penyesalan dan putus asa yang mendalam. Sebelum ini terjadi sudah sepatutnya kita menyiapkan mental agar tidak terjadi rasa frustasi.

Adapun cara mengatasi perasaan kecewa karena putus cinta bisa dilakukan dengan cara menghibur diri dengan kegiataan yang produktif dan bermanfaat, seperti berkumpul dengan sahabat, menyibukan diri dengan urusan pekerjaan, dan berlibur.

Kegiatan tersebut sedikit banyaknya akan mengurangi rasa kekecewaan dan melupakan trauma terhadap sebuah hubungan yang telah berakhir. Kemudian ada satu hal lagi yang mesti menjadi pengingat bagi kita semua sebagaimana nasehat bijak yang sering kita dengar "Cintailah seseorang dengan cara yang biasa-biasa saja, simpanlah sedikit rasa curiga agar kelak saat putus dengannya tidak akan membuatmu merasa kehilangan yang hebat".  

Demikian tulisan ini penulis buat dengan tujuan menjadi bahan renungan bagi kita bersama untuk selalu menghargai sebuah hubungan. Penulis berharap semoga kita semua, dimudahkan untuk mencapai kemenangan dalam cinta.

Banda Aceh, 15 Januari 2021

Moehib Aifa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun