Anggaplah semua itu hanya sebuah pemandangan dalam tempat kerja, jangan lebih dari itu, apa lagi jika sampai mejadikan teman kerja wanita sebagai aset yang terus dikelola sepanjang kontrak kerjanya dengan kantor tersebut.
Ini malapetaka besar jika diantara kita ada yang separah itu, berarti ia telah melakukan zina dalam masa yang sangat lama. Akan membuat hidupnya dan keluarganya berantakan, ekonomi keluargapun akan sulit stabil, jika suaminya selingkuh.
Jalan keluar, hanya bisa dilakukan jika orang yang bekerja dikantor sama-sama menjaganya. Katakanlah dari pihak perempuan agar selalu menjaga pakaiannya, jagan mengenakan pakain yang memberi sinyal menggoda pada lelaki.
Bagi lelaki kantoran, juga harus kuat imannya, jagan hanya karena penampilan teman wanita sekantornya, langsung membuat syahwat lelaki muncul begitu saja. Tahan dan ingatlah bahwa ada seseorang yang dengan setianya menunggu kepulungan kita dirumah.
Dibutuhkan tekad yang kuat dan komitken yang tinggi dalam keluarga sahnya, agar tidak terjebak denga dunia hitam tersebut. Jangan anggap ini hal yang biasa, atau mengatakan bahwa hati dan cinta hanya untuk keluarga.
Sementara badan boleh berbagi dengan siapa saja, ini sesat dan akan medapatkan dosa yang sangat besar dihari pembalasan nantinya. Tetaplah jadi ayah atau ibu yang baik dalam mencari nafkah untuk keluarga, agar semuanya berkah, keluargapun akan bahgia dalam bingkai kesetiaan yang tiada akhir.
Banda Aceh, 13 September 2020
Moehib Aifa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H