Giring Ganesha, politikus muda yang saat ini menjabat sebagai Plt. Ketua Partas Solidaritas Indonesia (PSI), telah membuat namanya semakin pupuler. Bukan populer karena aksi panggungnya, yang membuat namanya kembali mencuat kepublik adalah karena poster yang bertebaran, dengan bertuliskan " Giring Presiden 2024".Â
Pesan yang terpampang di papan iklan besar sepertinya telah membumi dimana-mana, tanpa terkecuali papan iklan tersebut juga berdiri dengan manjanya di jalan Mr. Moehammad Hasan Batoh kota Banda Aceh.
Iklan tersebut menyajikan pesan secara visual bermuatan politik yang mengarah kepada promosi Giring, sekaligus partai PSI. Para pengurus partai melakukan berbagai cara dan upaya, didalam membuat partainya menjadi pupuler dan laku di tengah msyarakat nantinya.
Lebih lanjut dalam video yang diungah di salah satu kanal Youtube, menampilkan Giring yang sedang melakukan soft orasi politik. Vidio tersebut berdurasi sekitar 9 menit lebih 10 detik, giring menjalaskan keeriusan dan latar belakangnya untuk maju sebagai capres 2024 mendatang.
Salah satu hal yang mendorongnya, berkeinginan untuk menjadi presiden, karena banyak pemilih yang berasal dari golongan muda. Menurutnya sudah selayaknya ia selaku salah seorang anak muda untuk mencoba menjadi caprpes tahun 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan "bahwa, anak muda tidak boleh pesimis apa lagi apatis terhadap politik, suka tidak suka banyak keputusan penting lahir dari para pelaku politik di parlemen, sperti kalau adanya kepastian hukum, efeknya dunia usaha akan tumbuh dengan baik, dan mencari kerja lebih gampang"Â
Kurang lebih seperti itulah orasi yang disampaikan oleh Giring, keterwakilan kaum muda sangatlah penting menurutnya, hanya ada dua pilihan, memilih diam melihat orang lain menentukan masa depan atau turun dan terlibat untuk menentukan masa depan kita sendiri.
Dalam orasi tersebut kita bisa melihat Giring sedang menggiring opini yang menitik fokuskan pada kaum muda untuk peduli terhadap politik. Sekilas orasinya memang mencoba membius kaum melenial, sesuai dengan kondisinya yang masih dikatagorikan muda.
Usianya yang muda dan namanya yang sangat populer sebagai musisi, menjadi sisi lebihnya didalam ia beretorika, apapun latar belakang yang disampaikannya dalam orasi tersebut, tapi bagi penulis dia sedang tidak serius dengan upaya pencalonannya.
Namun PSI dan Giring sedang melakukan kamuflase politik, dam cek ombak dalam rangka memasarkan kembali partai yang belum lama didirikan tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa partai tersebut didirakan sekitar tahun 2014, dan resmi mendapatkan badan hukum melalui kementrian Hukum dan Ham pada tanggal, 07 Oktober 2016.
Salah satu pandangan PSI yang dianggap kontroversial adalah tentang pernyataan sikap yang di lontarkan oleh ketuanya Grace Natalie tentang "Pelarangan poligami bagi pejabat negara, dan melarang perda yang berbasis agama apapun, baik perda Syaria'h maupun perda agama lain". Â
Politik Cek Ombak Ala Giring dan PSIÂ
Istilah cek ombak sejatinya berlaku pada nelayan, sebelum berlayar untuk mencari ikan, terlebih dahulu melihat kondisi alam diluatan, apakah gelombang air laut bersahabat atau tidak bagi mereka. Cek ombak juga berkaku bagi pedagang yang akan mencoba untuk memasarkan produknya, terlebih dahulu akan melakukan ucicoba kemasyarakat produk barunya.
Tak terlepas dalam dunia politik juga dikenal istilah cek ombak, dan apa yang dilakukan oleh PSI dan Giring itu sebenarnya adala gaya politik cek ombak. Mereka mencoba membuat issu yang menasional tentang "Giring Presiden 2024". Dengan tujuan melihat gelombang masyarakat terhadap isu tersebut, sejauh mana spekulasi tentang PSI dan Giring yang akan terjadi didunia maya dan masyarakat umum lainnya.
Sejauh ini, langkah mereka sepertinya tepat, dengnan isu tersebut telah memeriahkan jagad maya, nama giring dan PSI paling populer saat ini. Tidak terkecuali untuk beberapa stasiun TV juga telah mewawancarai Giring dalam menanggapi issu tersebut.
Nampaknya Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sedang mengatur siasat kedepan untuk mengembangkan partai kedepan. Mereka mencoba menjual partainya, agar mempunyai tempat dihati dimasyarakat, dengan menggiring isu nasional. Belajar dari kekalahannya pada pemilu yang lalu, nampaknya partai ini tidak ingin mendulang kekalahan yang sama pada pemilu mendatang. Â Â
Isu Giring Presiden 2024, Hanya KamuflaseÂ
Partai Solidaritas Inonesia (PSI) merupakan partai yang baru tumbuh di taman perpolitikan Indonesia, kemunculannya masih biasa-biasa saja. Belum memperihatkan eksistensinya yang menanjak. Bahkan dalam pertarungan pileg kemaren, PSI hanya mendapatkan 2 persen suara, sementara ambang batas untuk bisa mendapatkan kursi di DPRI senayan, menimal mendapatkan 4 persen suara.
Beranjak dari kenyataan tersebut, membuat partai ini seprtinya harus bekerja lebih keras agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Paling tidak kedepan mereka mempunyai satu atau dua orang perwakilannya di DPRI. Tanpa adanya perwakilan di DPRI dan daerah, akan menyebabkan partai ini tenggelam dengan sendirinya.
Menurut analisa penulis, apa yang dilakukan oleh  giring saat ini, adalah sebuah upaya yang mengarah untuk perkembangan partai kedepan.  Giring Ganesha dan PSI saat ini sedang menyusun taktik dan strategi, Issu pencalonannya sebagai presiden 2024 hanyalah kamuflase, targetnya bukanlah melahirkan calon presiden 2024 dari partai tersebut. Target itu masih sangat jauh, namun ada target utama yang perlu diraih di pileg mendatang, yaitu lolosnya kader partai tersebut di parlemen pusat, dan legeslatif di daerah seluruh Indonesia.
PSI Berbenah Untuk Pemilu Mendatang
Tugas utama partai yang baru tumbuh adalah melahirkan perwakilan dari tingkat pusat hingga level kabupaten. Tanpa keterwakilan anggota dewan di masing-masing daerah, jangan berharap partai tersebut akan tumbuh menjadi partai besar, apa lagi bisa mencalonkan presiden dari partai. Sama sekali itu tidak mungkin dilakukan, masih jauh panggang dari api.
Sebagai contoh kita lihat, keberadaan partai Golkar, meskipun partai tersebut berada pada posisi tiga besar, namun sudah dua kali pilpres mereka tidak memunculkan kadernya sebgai calon presiden. Dari kenyataan tersebut kita bisa belajar, bahwa untuk mengusung capres dari partai bukanlah pekara mudah.
Akan tetapi sangatlah sulit, banyak hal yang perlu dipertimbangan, baik dari segi selera partai lain yang bersedia atau tidaknya untuk berkoalisi, dan yang terlebih penting lagi menyangkut pendanaan (Cost Politik). Bukan suatu rahasia lagi tentang cost politik, memang semuanya sudah mengetahui, untuk mengikuti kontestan di dunia politik akan menelan cost politik yang sangat banyak, bisa mencapai milyaran dan bahkan angka triliyunan. Semua tergantung level jabatan yang ingin diraihnya.
Kembali lagi pada persoalan "Giring Presiden 2024" sepertinya sudah jelas ya, bahwa sasarannya bukanlah menjadi presiden. Akan tapi mereka sedang berupaya mencari simpatisan dan kepercayaan dari rakyat agar memilih kader dari partai ini, untuk mampu mengisi ruang di tiap level parlemen dari tingkat pusat hingga ke tiap-tiap kabupaten di seluruh Indonesia.
Terlepas dari pro dan kontra, kita patut mengapresiasi keberanian Giring dalam yang memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2024. Keberanian tersebut ia ungkapkan ke Publik ditengah apatisnya sikap kaum muda, untuk berpartisipasi untuk terlibat dalam politik. Semoga dipilpres mendatang memunculkan beberapa calon yang akan mewarnai pesta demokrasi di Indonesia.
Banda Aceh, 27 Agustus 2020
Moehib Aifa Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H