Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bayangan Kelabu Soekarno dan Megawati di Tengah Peresmian Tol Aceh

25 Agustus 2020   22:41 Diperbarui: 26 Agustus 2020   12:41 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peresmaian Tol Perdana di Aceh (merdeka.com&tribunnews.com)

Ternyata itu hanya retorika Soekarno. Hal ini membuat rakyat Aceh harus menelan rasa kekecewan yang mendalam terhadap Soekarno ketika itu.

Sumber Foto(jkjendelakanan.blogspot.com) 
Sumber Foto(jkjendelakanan.blogspot.com) 

Menyadari bahwa Megawati adalah sebagai anak biologis Sokarno, masyarakat Aceh mulai krisis kepercayaan kepadanya. Ditambah lagi semasa Mega menjabat, beliau membuat kebijakan untuk mengirim pasukan/tentara tambahan ke Aceh. Untuk mengatasi konflik yang berkepanjangan antara pemerintah pusat dengan GAM.

Asumsinya, di Aceh ada sekelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Padahal pada sebuah momen paska dirinya terpilih sebagai presiden, dengan suara yang mulai parau, penuh air mata dipipinya, beliau berbicara di depan ratusan wartawan dan kamera:

"Kepada kalian (Aceh), saya akan berikan cinta saya, saya akan berikan hasil 'Arun'-mu, agar rakyat dapat menikmati betapa indahnya Serambi Mekah bila dibangun dengan cinta dan tanggung jawab sesama warga bangsa Indonesia."

Namun sampai habis masa kepemimpinannya (2001-2004), sebagai orang nomor satu di Indonesia, bukannya memberikan hasil ladang gas Arun dengan porsi yang tepat. Tapi mendatangkan tentara.

Di mata masyarakat Aceh, janji Mega tidak jauh beda dengan ayahnya (Soekarno) yang tidak lain hanya berupa pepesan kosong belaka. Atas dasar riyawat tersebutlah, PDI-P kurang mendapatkan tempat di hati masayarakat Aceh.

Pembangunan Jadi Prioritas

Terlepas dari pro-kontra Jokowi sebagai orang yang diusung PDI-P, untuk kali ini kita patut bersyukur, terutama bagi masyarakat Aceh yang sudah ada bangunan ruas jalan Tol (Sibanceh) yang dibangun semasa pemerintahan presiden Jokowi.

Kali ini menunjukkan bahwa seorang Jokowi sangat legewo. Sama sekali tidak menyimpan dendam.Jokowi tetap menyamaratan pembangunan sesuai dengan keperluan dan proposionalnya.

Sikap yang ditampakan oleh Jokowi bagi saya pribadi, sikap seperti itu adalah sikap seorang negarawan. Memang, ada yang mengatakan bahwa itu bagian dari siasat politiknya. Ini biasa dalam kehidupan dunia politik. Tidak masalah. Setiap orang berhak mempunyai pandangan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun