Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian

10 Agustus 2020   09:19 Diperbarui: 10 Agustus 2020   09:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (tribunnews.com)

Harumnya bunga kamboja

Berguguran jatuh melingkari pekuburan

Menangis mayat di liang lahat

Mengingat badan tak sembahyang


Jika engkau selalu merindukan kehidupan

Kenapa engkau menjauhi kematian

Karna hidup dan kamatian begitu dekat

Akan memisahkanmu dengan cinta


Meskipun engkau berharap penuh pinta

Agar hidup bisa lebih lama lagi

Tapi siapa bisa melarang malaikat Izrail

Datang menyambangimu kapan saja

Menjumput mu kembali padaNya.


Banda Aceh, 10 Agustus 2020

Moehib Aifa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun