Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulau Sabang, Terlalu Seksi untuk Diabaikan

9 Agustus 2020   13:08 Diperbarui: 9 Agustus 2020   15:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto (safariwisata.co.id)

Sebagai seorang perawat yang mempunyai kerjaan sampingan menjadi supir Grab, saya beberapa kali menerima orderan penumpang dari hotel seputaran kota Banda Aceh. Di antaranya, ke Pelabuhan Ulee Lee, tempat transit sebelum ke Pulau Sabang.

Saya menanyakan pada seorang penumpang tersebut sudah berapa kali mengunjungi Sabang. Dijawabnya sudah dua kali. Jawaban tersebut mengundang rasa penasaran saya. Sehingga saya melempar pertanyaan lagi "Apa yang membuat Bapak, kembali mengunjungi kota Sabang? Dengan tersenyum ia menjawab santai, :"Sabang Terlalu seksi untuk diabaikan begitu saja". 

Pulau Sabang memang memilliki daya pikat tersendiri. Selain keasrian alamnya, pulau sabang juga menjadi titik awal dalam menyebut wilayah NKRI.

Kita sudah sering mendengar nyanyian lagu yang diciptakan oleh R Suharjo terdapat lirik "Dari Sabang sampai Merauke, menjajah pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia" dan itu menjadi salah satu lagu wajib, ketika SD mungkin generasi 80-90an semua bisa menghafalnya.

Saya tidak bermaksud mengomentari lebih jauh tentang lagu tersebut. Akan tetapi makna dari lagu tersebut menafsirkan, bahwa batas wilayah Indonesia dimulai dari Kilometer Nol Sabang. Karena itu juga membuat Sabang begitu mudah untuk dikenal. Mengundang rasa penasaran bagi setiap orang, sehingga ketika ke Aceh, kebanyakan wisatawan baik manca negara maupun domestik, tujuan utamanya mengunjungi pulau Sabang.

Semenjak terjadinya penyebaran virus corona, pulau ini harus ditutup untuk beberapa bulan. Ketakutan akan virus tersebut memang telah menjalar ke segala lini kehidupan, termasuk sektor pariwisata.

Namun bagi anda yang penasaran dengan keindahan Pulau Sabang, jangan khwatir. Sabang Island kembali dibuka untuk wisatawan domestik. 

Pemerintah Kota Sabang telah mengizinkan untuk membuka kembali pariwisata, sesuai surat edaran wali kota Sabang dengan nomor 440/3111 pada 1 Juni 2020 (Kompas.com). Selain itu, pengoperasian moda transportasi laut ke Sabang juga dibuka kembali. Pembukaan ini dilakukan dengan berbagai persyaratan yang telah ditentukan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Kebijakan tersebut menyesuaikan dengan keputusan pemerintah pusat yang kembali memberlakukan era new normal. Ini tentunya kabar gembira bagi kita semua, terutama para penyedia jasa layanan yang berhubungan dengan pariwisata, seperti perhotelan, bungalow, kuliner, penyewaan alat wisata, dll.

 Akses ke Lokasi

Pulau Sabang dapat diakses dengan menggunakan moda transportasi laut yang terdiri dari dua jenis kapal, yaitu kapal lambat dan kapal cepat. Untuk kapal lambat menggunakan KMP BRR anda cukup membayar tiket sekitar Rp. 30 Ribu (Kelas ekonomi) dan Rp. 50 Ribu (Kelas Bisnis).

Menghabiskan waktu 2 Jam untuk menyeberangi lautan dari Pelabuhan Ulee Lee Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan Sabang. Sementara kapal cepat menggunakan bahari express harga tiketnya sekitar Rp. 90 Ribu, sekitar 30 menit anda akan tiba di pelabuhan Balohan Sabang.

Untuk penyeberangan mobil kelas mini bus, sewaktu saya ke Sabang minggu lalu dikenakan harga tiket sekitar Rp. 210 Ribu (Plus driver). Sementara penyeberangan motor lebih murah yaitu, sekitar Rp. 29 Ribu tidak termasuk pengemudi. Fasilitas ini hanya disediakan di dalam kapal lambat.

Protokol Kesehatan Turis Domestik

Semenjak dikeluarkan surat edaran walikota Sabang tertanggal, 01 Juni 2020 tentang dibolehkannya beroperasi moda transportasi umum kapal penyebarangan ke pelabuhan Balohan Sabang, Pemerintah setempat tetap memberlakukan prokuler kesehatan, yang meliputi cek suhu tubuh, cuci tangan, menggunakan masker, dan juga rapid tes.

 Wisata Menarik 

Keindahan Pulau Sabang (Doc. Pribadi)
Keindahan Pulau Sabang (Doc. Pribadi)

Terdapat kurang lebih 18 tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di pulau paling barat ini. Yang terkenal di antaranya kawasan pantai Gapang, pantai Kasih, sumur tiga, benteng Bunker Jepang, Pantai Ano Itam, Danau Aneuk Laot, Air Terjun Pria Laot, Gua Sarang (Raja Ampatnya Sabang), Pantai Ujong Kareung, Pemandian Air Panas Keneukai.

Sirui Hidrothermal (kawasan gunung berapi bawah laut), Sabang hill, pantai tapak gajah, pantai iboih, pulau rubiah, gunung Jaboi, dan Tugu kilo meter nol.

Karena saya berdomisili di Banda Aceh sudah mengunjungi Sabang sekitar empat kali, dan Alhamdulillah semua objek wisata di Sabang telah saya kunjungi.

Dari sekian banyak objek wisata disana, yang paling mengesankan bagi saya adalah Pulau Rubiah, tinggal menyebrang menggunakan boat, dari pantai Iboih hanya dalam waktu 15 menit kita akan sampai di sana.

Pulau Rubiah dikenal dengan surganya penyelam, air lautnya yang tenang dan bersih memudahkan bagi kita untuk melihat berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya di kedalaman yang tidak terlalu jauh. Untuk bisa melakukan snorkeling di sana tersedia alat yang disewakan dengan harga yang sangat terjangkau. 

Penginapan 

Masalah penginapan, anda tidak usah khawatir. Di sana terdapat banyak penganapan dengan berbagai jenis, ada hotel, guest house, Villa, bungalow, dan resort.

Saya pernah menggunakan satu hotel di seputaran pantai kasih dengan harga permalam Rp.350 Ribu, dengan fasilitas lumayan mewah. Hotel tersebut berada di atas perbukitan dan ruang makannya menghadap langsung ke Pantai Kasih, sambil sarapan atau ngopi mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan pantai tersebut. Menakjubkan bukan?

Saat berlibur minggu lalu, kami sekeluarga menggunakan fasilitas bungalow di daerah pantai Iboih, dengan harga yang sangat murah hanya Rp. 150 Ribu. Saat beristirahat di malam hari kita akan benar-benar merasakan suasana di pantai, dengan deburan ombaknya yang sangat mengasyikan.    

Menjaga Kelestarian Alam

Kalau anda berlibur ke Sabang, harap hati-hati. Jangan menangkap ikan sembarangan di sana. Di sela-sela beristirahat saya menanyakan pada salah seorang ibu yang berjualan di area pulau rubiah. Saya menanyakan tentang keindahan bawah laut yang terdapat banyak ikan dengan berbagai jenisnya.

Ibu itu menjelaskan, bahwa di sana ikan dan kelestarian alamnya sangat dijaga. Mereka membentuk semacam lembaga adat, yang dinamakan Panglima Laot (Panglima Laut). Lembaga inilah yang bertugas menjaga dan mengawasi para pelancong agar tidak merusak lingkungan.

Kalau ada yang memancing atau menangkap ikan dengan cara lainnya di tempat yang dijadikan objek wisata, maka siap-siap didenda. Mereka mendendanya dengan 1 ekor sapi. Sapi tersebut akan disembelih dan dinikmati bersama masyarakat setempat. Mengingat harga sapi yang lumayan mahal, katakanlah sekitar Rp.15 Jutaan, makanya disana kelestarian alamnya tetap terjaga. So, saat berkunjung ke Sabang, jangan memancing sembaranngan ya? Kalau tidak mau kehilangan Rp.15 Juta.

Untung Rugi Pembukaan Wisata

Kilo Meter Nol (Doc. Pribadi)
Kilo Meter Nol (Doc. Pribadi)
Di satu sisi, roda kehidupan harus terus bergulir. Tentunya perlu didukung dengan perputaran ekonomi. Bagi yang menggeluti usaha di sektor wisata di masa-masa pandemi covid-19, terasa sekali daampaknya. Bahkan ada yang mengalami kerugian besar.

Akan halnya penyebaran virus corona misalnya, kita tidak bisa menutup mata, sudah banyak memakan korban. Belum lagi di sisi ekonomi, di mana bisnis tidak berjalan normal sebagaimana kondisi kita lima bulan silam. Tidak terkecuali di Sabang.

Dengan dibukanya kembali pariwisata untuk turis domestik di Sabang, diharapkan dapat menumbuhkan kembali geliat ekonomi pariwisata masyarakat sana. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan tentunya. Tidak lain, karena kita tak mungkin berdiam diri dengan keadaan yang ada.

Dari Sabang Titik Nol, hidup terus melangkah dengan berbagai harapan yang harus kita capai. Semoga dari Sabang sampai Merauke, kita senantiasa mendapatkan lindunganNya. Aamiin......

Banda Aceh, 09 Agustus 2020.

Moehib Aifa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun