Tak jarang ia melewatkan rapat penting di kantornya dikarenakan HP-nya berada di tangan anaknya untuk pelaksanaan kelas online. Sehingga ia ketinggalan informasi dari atasannya.
Sebagaimana dilansir oleh kompas.com, Siswa 14 tahun asal Kerala, India, dilaporkan bunuh diri saat mengetahui dia tidak dapat menghadari kelas online karena tidak memiliki smartphone ataupun TV.Â
Kejadian tersebut sangat kita sesalkan, harusnya ia masih bisa menghabiskan masa remajanya dengan belajar dan bermain sebagaimana pada umumnya anak-anak yang lain.
Kejadian unik lainya pada Siswa kelas VII SMPN 1 Rembang Dimas Ibnu Alias tetap belajar di sekolah sendiri karena tak memiliki smartphone untuk belajar jarak jauh di tengah pandemi Corona (COVID-19) news.detik.com.
Kenyataan tersebut membutuhkan perhatian serius daripihak pengambil kebijakan dalam halini Kementrian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud). Supaya kejadian siswa bunuh diri akibat efek dari belajar secara virtual di India tidak terjadi di tempat kita.
Lebih Efektif Belajar Online atau Offline
Tetap bersemangat mengajar.
Diatas telah saya singgung tentang masalah yang paling buruk akibat belajar daring. Walaupun tidak dapat dipungkiri, bahwa belajar secara online juga mempunyai sisi lebihnya.Â
Misalnya, tidak butuh transportasi, hemat biaya, tenaga, ruang dan waktu. Siswa bisa langsung belajar tanpa harus berangkat keruang belajar. Begitupun dengan guru yang bisa melakukan tugas mengajar dimanapun mereka berada selama tidak bermasalah dengan koneksi internet dan isi kantongnya.
Memang, belajar secara virtual ini bagi sebagian orang menganggapnya lebih efisien. Namun tidak bagi kalangan minor yang menetap di daerah terpencil.