Peran orang tua sangatlah dibutuhkan dalam mencegah anaknya agar tidak menjadi korban kekerasan seksual. Sejatinya orang tua adalah tempat paling nyaman bagi anak-anaknya untuk berlindungdari berbagai ancaman yang berbahaya baginya, termasuk dari bahaya kekerasan seksual. Orang tua perlu memilih tempat penitipanan anaknya yang diyakini tidak akan membuat anaknya bermasalah dan terindikasi akan terjadi korban seksual bagi anaknya nanti.
Jangan sekali-kali mempercayakan sepenuhnya anak kita dekat dengan lawan jenis meskipun itu orang terdekat kita. Karena kadang kala peristiwa naas ini bisa saja terjadi tanpa ada perencanaan dari sipelaku, tapi karena tiba-tiba hasrat birahi datang begitu saja, dan anak kita menjadi sasarannya. Berhati-hatilah bagi orang tua yang menitipkan anaknya pada orang lain, Berkomunikasilah secara intens dengan anak agar mereka mau menceritakan apa saja yang dikerjakan saat kita tidak bersamanya. Hali ini kita lakukan agar mengetahui dengan cepat apa bila kekerasan seksual pada anak itu telah terjadi, kita butuh penanganan kusus pada korban yang libat ahli psikolgis dalam menangani trauma korban. Â
JIKA LAPAR, MAKA MAKANLAH.
Sebagian orang dewasa berpotensi melakukan kekerasan seksual pada anak, maka bagi seorang laki-laki yang telah melewati aqil baliq atau berumur 25 tahun menikah bila sudah siap secara lahir dan batin, setelah menikah ia akan dapat menyalurkan hasratnya pada istrinya.
Nafsu kepada lawan jenis adalah anugerah dari Allah, SWT yang diberikan pada setiap insan didunia ini, nafsu juga merupakan sesuatu yang datang secara naluriah dalam diri kita. Apabila sudah semakin memuncak maka perlu disalurkan, maka menikahlah. Sama seperti kita dalam keadaan lapar, sudah pasti butuh makan.
Kekerasan Seksual pada anak itu akan terjadi bila ada orang dewasa yang dirasuki oleh nafsu birahi dan di hadapannya ada objek (Anak) yang bisa dijadikan sebagi tempat pelampiasannya. Maka sangat disarankan pada kita jika lapar maka makanlah walaupun dengan menu seadanya tapi halal, sehingga perut kita akan kenyang dibuatnya dan tidak tertarik lagi pada menu spesial yang ada pada restoran mewah. Â
Anak adalah aset yang sangat berharga dalam keluarga, dan sebagai penyambung sejarah kita, selaku orang tua kita selalu berharap agar anak-anak kita menjadi penyempurna sejarah yang melampaui kesuksesan kita baik secara karir maupun ketaatan dalam beribadah. Selamat hari Anak Nasional dan #Setop Lecehkan Anak.
Banda Aceh, 23 Juli 2020
Moehib Aifa, Perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H