Tips agar Terhindar dari Rayuan Maut Pelakor

"mereka khawatir suaminya akan lupa jalan pulang dan berada diantara pusara perempuan penyamun cinta"

Usia dunia yang semakin tua sudah barang tentu terjadi pergeseran nila-niali moral, apa yang dulunya dianggap tabu, saat ini telah menjadi hal yang seakan-akan itu lumrah dan layak untuk dilakukan. Munculnya fenomena pelakor saat ini telah membuat para istri dilanda kegelisahan yang mendalam, mereka khawatir suaminya akan lupa jalan pulang dan berada diantara pusara perempuan penyamun cinta.

Sepertinya belum ada sebuah literatur yang membahas secara terperinci tentang pengertian dari istilah pelakor, namun jika dilihat dari bahasa yang digunakan, maka nalar kita akan mengacu pada akronim dari istilah "Perempuan Perebut Laki Orang", tapi saya lebih suka menyebutnya dengan perempuan penyamun cinta. 

Dari istilah kata saja kita sudah tidak menyukainya terutama bagi kaum Hawa. Fenomena ini saat berbaya jika dibiarkan, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi trendi dimasa yang akan datang. Ini perlu diwaspai oleh kita semua terutama yang telah memiliki pasangan hidup, jangan biarkan ini menimpa keluarga kita, orang terdekat atau siapapun dia, karena ini bencana moral yang perlu segera kita basmi.

Dalam kasus ini saya melihat fenomena ini telah menjamur, meskipun saya belum melihat secara langsung, tapi media-media cetak dan online begitu gesitnya menyajikan berita tentang ini, dan uniknya lagi beritanya begitu cepat merambat ke publik hingga membuat para istri mulai curiga jika suaminya tampil rapi, ini pasti ada apa-apanya dibalik penampilkan itu.  

Siapa yang menjadi incaran Pelakor?

Menurut beberapa kasus yang mencuat dipermukaan para pelakor mengincar kalangan lelaki/suami dengan katagori sebagai berikut :

Lelaki mapan seperti para pengusaha, pejabat dan profesi lainnya yang di anggap menyimpan lambung uang yang banyak. Dalam hal ini mereka mengabaikan masalah tampang, bagi pelakor tampang adalah nomor sekian, selama yang diincar berduit dengan aset yang melimpah, mereka akan terus berupa dengan berbagai cara untuk menarik korbannya kedalam cinta yang mematikan. 

Kedua lelaki tampan/menarik yang telah beristri, para pelakor katagori ini mengincar sasaran atas dasar terobsesi dengan personal yang mememiliki tampang yang menarik, dan mengabaikan status lelaki itu yang telah beristri. Biasanya pelakor ini hanya memiliki misi tunggal yaitu mendapatkan lelaki yang menjadi idamanya berdasarkan pandangan syahwatnya.

Dan yang terakhir adalah pelakor yang Lelah dengan kesendiriannya alias janda, biasanya katagori ini tidak bermasalah dengan keuangan, rata-rata mereka memiliki pendapatan yang bisa menopangnya hidup dan bahkan tergolong kaya. Pelakor ini hanya mencari lelaki yang bisa dia ajak untuk bisa hidup dengan nya, tanpa peduli walau lelaki yang jadi targetnya tersebut telah beristri.

Cara Menghindari Pelakor

Berikut cara menghindari terperagkap pada rayuan maut pelakor :

Cara pertama yang paling rasional adalah dengan meningkatkan keimanan kita kepada sang Khalik, karena dalam pandangan agama apapun berhubungan biologis dengan wanita yang bukan hak kita adalah sebuah kesalahan (dosa). Terlebih dalam agama Islam sangat mengutuk hal itu apa lagi telah sampai pada tahap perzihan.

Kedua Sayangi keluarga anda: Bagi kaum adam yang telah beristri harus mensugesti dirinya bahwa ia adalah sosok yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh keluarga, baik istri terlebih lagi anak-anaknya. Luangkanlah waktu sejanak setelah mereka tertidur untuk memandangi wajah anak-anak yang polos dan wajah lelah isteri yang seharian mengurus urusan rumah tangga dan anak-anak anda. Dengan pemandangan itu akan menstimulus anda agar lebih sayang lagi terhadap keluarga.  

Ketiga jaga pandangan : Dunia kerja tentunya di sesaki oleh wanita-wanita cantik dengan penampilan yang selalu up to date, bagi lelaki yang sudah beristri perlu menjaga pandangannya pada wanita tempat ia bekerja dengan memperlakukan mereka secara proposional dan professional sebagai mitra kerja. Senakal-nakalnya mata lelaki anggaplah pekerja wanita sebagai pemandangan ditempat kerja, jangan lebih dari itu. 

Keempat rawatlah kemesraan dengan istri anda: Seseorang dengan jam terbang yang tinggi dalam bekerja tentunya akan jarang bersama istri dan keluarganya, sudah sepatutnya saat akhir pekan luangkan waktu (Quality time) Bersama keluarga sepenuhnya. Jelajahi tempat rekreasi yang memiliki ruang yang sesuai dengan kebutuhan keluarga anda bila perlu jadwalkan Honeymoon yang kesekian kali ke luar daerah. Tentunya setelah berakhirnya masa pandemi Covid 19.

Kelima Bina Hubungan Saling Percaya :Dalam rumah tangga komunikasi yang baik dan keterbukaan itu sangat diperlukan karena itu adalah salah satu cara dalam memupuk keharmonisan berkeluarga. Sering rumah tangga hancur hanya salah paham dalam menanggapi suatu issu miring tentang suami/istri. Selama berita itu masih tidak jelas kebenarannya, jangan habisi energi anda untuk menanggapinya secara berlebihan. Tetap tenang dan sikapi secara bijak sembari tetap mengedepankan kewaspadaan.

Bagaimana Jika Anda Sudah Terlanjur Terperangkap

Hidup adalah pilihan dan juga suratan takdir antara sesuatu hal yang baik dan buruk, setiap kejadian juga ada penyebabnya. Jangan sekali-kali berlaku curang dengan isteri anda sebab itu adalah marwah dan kepercayan dalam sebuah hubungan keluarga. Lalu bagaiman jika anda sudah terlanjur terperangkap dengan pelakor? Jika itu sudah terjadi segera akhiri dengan cara yang sangat aman dan teratur sehingga anda benar-benar tidak lagi ketergantungan dengannya. Dan segera bertaubatlah kepada Allah, sembari mencari waktu yang tepat untuk jujur dan minta maaf kepada istri anda. 

Tentunya anda tau seperti apa kepribadian istri anda, jika kejujuran itu tidak mungkin diutarakan, sebaiknya jangan pernah mencobanya karena rumah tangga anda yang menjadi taruhannya. Biarkan itu menjadi lembaran kelam dalam sudut hati anda, dan jadilah pria terbaik bagi isteri anda sehingga anda selalu spesial dimatanya dan menggap anda adalah suami terbaik dalam hidupnya.   

Moehib Aifa

Penulis saat ini bekerja di Rumah Sakit Jiwa Aceh

Dalam Organisasi penulis saat ini juga menjabat sebagai Ketua GNPHI Aceh (Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia)