Aku merenung sejenak, meresapi kata-kata Pak Arif. Di depan mata, aku melihat bukan hanya sebuah pabrik, tetapi juga sebuah perjalanan panjang yang melibatkan usaha, dedikasi, dan rasa bangga yang mendalam. Pabrik ini adalah hasil dari kerja keras banyak orang yang telah berkontribusi untuk membuatnya seperti sekarang.
Saat sore menjelang, langit Malang yang berwarna jingga keemasan memberi cahaya lembut pada pabrik. Aku berdiri di luar, menatap gedung yang megah dengan rasa hormat yang mendalam. Pabrik ini, dengan segala keindahannya, adalah saksi bisu dari perjuangan dan pencapaian yang telah diraih selama lebih dari satu abad. Setiap sudut pabrik ini bercerita tentang masa lalu dan masa depan yang akan datang.
"Terima kasih atas ceritanya, Ayah. Dan terima kasih juga, Pak Arif," kataku penuh rasa terima kasih. "Pabrik ini lebih dari sekadar tempat kerja; ia adalah bagian dari sejarah dan identitas kami." Aku merasa terhubung dengan setiap helai daun tebu dan setiap mesin tua yang berdiri di sana.
Ayahku tersenyum dan menepuk bahuku. "Betul sekali, Nak. Setiap bagian dari pabrik ini adalah bagian dari kisah kita semua. Dan selama kita menghargai sejarah, kita akan selalu memiliki tempat untuk dikenang." Aku merasakan betapa dalamnya makna yang terkandung dalam kata-kata ayahku.
Saat aku meninggalkan pabrik dan melangkah menuju rumah, aku merasa terhubung dengan setiap elemen dari tempat ini. Pabrik gula Kebon Agung bukan hanya tempat pengolahan gula, tetapi juga sebuah monumen dari perjuangan, dedikasi, dan cinta yang telah menghidupkan setiap bagian dari tanah ini. Di balik helaian daun tebu dan setiap dentuman mesin, terdapat cerita yang tidak hanya membentuk pabrik ini, tetapi juga membentuk kami semua yang menjadi bagian dari kisahnya.
(Malang, 10 Agustus 2024)
Moehammad Abdoe, lahir di Malang, pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka, pengamat film, sejarah, serta menulis puisi dan cerpen yang dimuat di berbagai surat kabar dan majalah nasional. Buku terbarunya yang segera terbit berjudul "Epiphany di Kerudung Twilight".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H