selamat pagi pondok bambu
tubuhmu yang malang, rumah reyot, tembok tua
dan untuk orang-orang segolonganku
di sekitar Semen Jakarta
betapa gerimis dan sungai
amis nyeri
mengalir dari atap rumahmu yang bocor
jemuran mimpi dari kerak tembok yang lembap
"kau, hanya menambalnya dengan daki kotor di tubuhmu"
seorang wanita kemudian berlutut di depan pintu
seraya menangis berderai-derai
memegang surat
lalu berteriak kepadamu:
"tanah mana lagi yang tuan inginkan"
(Jakarta, 4 Februari 2022)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H