Mohon tunggu...
Moehammad Abdoe
Moehammad Abdoe Mohon Tunggu... Penulis - Sastrawan Indonesia

Moehammad Abdoe, lahir di Malang, pelopor komunitas Pemuda Desa Merdeka, menulis puisi, cerpen, dan opini di media massa nasional.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Awal Jumpa

12 Oktober 2020   06:32 Diperbarui: 12 Oktober 2020   07:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebermula hanyalah cahaya
sebagaimana ketika lembayung fajar menempel pada ruas daun
embun cintaku kemudian semakin berkilau serupa emas
meliputi batas sukma yang terbit menebarkan duri mawar

merengkuh setiap jarak pandang
selayang harum tubuhmu menorehkan banyak luka
upaya merayu malam
dari kebisuan mantra seorang pertapa

yang terbenam di kedalaman jiwa
ceruk dada yang bersolek ke tepian mata
menyeka jejak noda kembaraku
isyarat terkubur seribu

Kediri, 30 September 2020.  

Moehammad Abdoe

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun