sebermula hanyalah cahaya
sebagaimana ketika lembayung fajar menempel pada ruas daun
embun cintaku kemudian semakin berkilau serupa emas
meliputi batas sukma yang terbit menebarkan duri mawar
merengkuh setiap jarak pandang
selayang harum tubuhmu menorehkan banyak luka
upaya merayu malam
dari kebisuan mantra seorang pertapa
yang terbenam di kedalaman jiwa
ceruk dada yang bersolek ke tepian mata
menyeka jejak noda kembaraku
isyarat terkubur seribu
Kediri, 30 September 2020. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H