Mohon tunggu...
Mahmuddin Muslim
Mahmuddin Muslim Mohon Tunggu... profesional -

Mahmuddin Muslim, lahir di Pariaman, 22 Juli 1974. Menyelesaikan study pada fakultas ekonomi UNTAN, Aktif dalam gerakan anti korupsi Indonesia, melakukan kampanye publik gerakan antikorupsi, advokasi kasus korupsi. Aktif melakukan riset-riset sosial dan ekonomi serta bergelut dengan pemberdayaan petani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pertemuan Nasional Petani Organik Indonesia

10 Mei 2012   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:28 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persatuan Petani Organik (PPO), adalah petaniyang tergabung dalam kelompok pengembangan pendidikan keswadayaan yang kemudian dikenal dengan nama Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)dan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)yang dibangun secara mandiri dari petani, oleh petani dan untuk petani. Persatuan Petani Organik (PPO) berkembang dari kebutuhan petani untuk mengembangkan inovasi-inovasi dalam pengelolaan pertanian. PPO adalah wadah untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan antar petani dan stakeholder lainnya.

Saat ini PPO mengembangkan pusat belajar rakyat yang dikelola oleh rakyat (petani), mengembangkan kekayaan potensi lokal, seperti benih-benih dan kearifan lokal, Implementasi pertanian organik sesuai dengan wilayah. Selain itu, PPO juga mengembangkan marketing produk organik, pengembangan pendidikan market accessibilitymelalui Sekolah Lapangan marketing produk organik.

Pertemuan Nasional Petani Organik Indonesia, adalah wadah belajar dan sharing informasi, pengalaman petani organik Indonesia dalam pengelolaan pertanian organik. Selama ini, perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian belum terintegrasi dan berkelanjutan. Problem bibit, harga pupuk yang mahal dan sulit diperoleh, teknologi pertanian, pengolahan hasil pertanian dan harga jual hasil pertanian tidak pernah mendapat solusi yang cerdas dari Pemerintah. Kebijakan pemerintah untuk sertor pertanian masih parsial dan lebih cenderung pencitraan saja. Lihat saja, program-program subsidi pertanian yang digulirkan oleh Pemerintah tidak berjalan dengan baik bahkan memberi peluang “korupsi” baru. Mulai dari bantuan subsidi pupuk, benih, bibit dan keuangan. Tak heran, kesejahteraan Petani Indonesia tidak pernah meningkat.

Pertemuan Nasional Petani Organik ini mencoba merumuskan kemandirian dan kedaulatan petani untuk diterapkan dalam lingkungan petani sendiri. Pertemuan ini, tidak untuk “menggugat” kebijakan Pemerintah yang setengah hati dalam bidang pertanian. Tetapi, Pertemuan Nasional ini akan merumuskan strategi dan metodelogi pengelolaan pertanian organik yang inovatif, menghargai kearifan lokal, orientasi hidup sehat dan berkelanjutan. Dalam pertemuan Nasional ini, akan dirumuskan cara-cara “sederhana” dalam mendorong kemajuan sektor pertanian dan kesejahteraan petani. Pesan yang mau disampaikan adalah, bahwa untuk memajukan pertanian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia hanya dibutuhkan kemauan dan keseriusan serta program yang terintegrasi dengan tetap menghormati lokal wisdom, dan competensi petani Indonesia. Petani Indonesia tidak membutuhkan program atau kebijakan yang mercusuar yang penuh dengan slogan bombastis. Tetapi petani organik Indonesia hanya membutuhkan dukungan teknologi dan akses pasar pertanian dan modal.

Upaya-upaya mengembangkan teknologi pertanian organik, membuka akses pasar produk pertanian dan akses modal ini yang akan dibicarakan dalam Pertemuan Nasional kali ini. Tentu saja, rumusan-rumusan tersebut disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh petani organik saat ini. Upaya-upaya ini telah dilakukan dalam kelompok-kelompok petani. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh kelompok ini dalam pertemuan ini akan dielaborasi sehingga masing-masing kelompok bisa berbagi pengalaman.

Pertemuan Nasional ini dinamakan GALANGGANG ALAM PETANI ORGANIK akan diikuti oleh 2.000 orang petani organik yang mewakili kelompok-kelompok tani yang berasal dari 15 propinsi di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang organisasi mahasiswa, LSM dan organisasi-organisasi yang konsen dengan isu pertanian, Pemerintah (Departemen pertanian, Departemen Perdagangan dan Industri, BPPT, Departemen Koperasi). DPR/D, serta akademisi.

Pertemuan Nasional ini menggunakan motode : 1. Diskusi Kelompok dan Dialog Para Pihak, 2. Pameran Pertanian Organik, 3. Pemutaran Film4. Lomba Kesenian dan Panggung Seni5. Kemping Petani

Untuk informasi:

moedpro@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun