Menurut Sa'id Hawwa dalam bukunya Al-Islam menjelaskan bahwa Definisi adil bagi seorang pemimpin dalam arti yang luas yaitu taat beragama dan tidak pernah melakukan dosa besar yang zahir dan tidak membiasakan diri dengan dosa-dosa kecil serta tindakan lain yang dapat menjatuhkan harga diri. Standarisasi keadilan menurut para ahli fiqih adalah apabila seseorang telah melaksanakan kewajiban-kewajiban agamanya dan juga keutamaan-keutamaan dalam agama, meninggalkan kemaksiatan, Â hal-hal yang buruk dan semua hal yang bisa menghilangkan kewiraan serta kehormatan.
Sebagian ulama mensyaratkan sifat adil harus muncul dari kebiasaan diri bukan karena keterpaksaan. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa meskipun sifat adil berawal dari keterpaksaan namun akhirnya nanti juga akan menjadi kebiasaan pribadi seseorang.
Kesimpulan dari Statement Presiden Jokowi yakni pemimpin tidak harus seperti yang disebutkan presiden Jokowi yakni berambut putih dan keriput, karena kedua hal tersebut bukan menjadi salah satu faktor orang tersebut bisa memimpin yang baik, untuk bisa menjadi pemimpin sudah terbiasa dengan sikap yang adil dan amanah karena untuk bisa menjadi pemimpin hal yang sulit karena amanah rakyat yang banyak dan berbeda-beda harus bisa dilaksanakan dengan baik dan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H