Qris Cross - Border Wujud Implementasi Transformasi
Digital guna Meningkatkan Kerja Sama  Ekonomi Negera -
Negara Asean
karya : Modesta Seran Bouk
bahkan diprediksi akan terus naik hingga Rp 4.531 triliun.
 Perubahan perilaku masyarakat Indonesia dalam berbelanja juga
mempengaruhi dalam hal pembayaran yang akan lebih sering berbasis digital.
Hal ini bisa dilihat dari semakin maraknya perusahaan fintech di Indonesia.
Oleh sebab itu, dikarenakan semakin banyaknya perusahaan penyelenggara
jasa sistem pembayaran seperti contohnya OVO, Gopay, Dana, dll,
pemerintah melalui Bank Indonesia menerbitkan Qris dalam hal ini
Qris Cross- Border.
QRIS (dibaca KRIS), merupakan akronim dari Quick Respons Code Indonesia Standar. Menurut Bank Indonesia
QRIS Cross- Border merupakan
penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem
Pembayaran (PJSP). Dengan kata lain QRIS digunakan sebagai QR Code
yang menyatukan berbagai macam QR, sehingga konsumen tetap bisa
bertransaksi meskipun aplikasi pembayaran yang dimiliki berbeda dengan
aplikasi pembayaran milik penjual. Dengan QRIS semua pembayaran akan
lebih praktis, efisien, dan aman karena masyarakat tidak perlu lagi
membawa uang tunai yang berpotensi menimbulkan tindak kriminalitas dan sebagai penjual tidak perlu khawatir akan penggunaan uang palsu. Selain itu,
konsumen juga tidak perlu mengunduh banyak aplikasi untuk pembayaran
digital
QRIS Coss - Border Membantu Peningkatan Ekonomi Digital Negara -Negara ASEAN Februari 2023, pengguna Sejak mulai diefektifkan secara nasional pada 1 Januari 2020 hingga QRIS Cross - Border menurut data dari BI sudah mencapai 30,87 juta pengguna dengan jumlah pedagang/merchant yangvmendaftar QRIS hingga mencapai angka 24,9 juta dan nominal transaksi yang terjadi mencapai Rp12,28 triliun. Hal ini sesuai dengan Studi Google Temasek,
Bain & Company (2022) yang dikutip dari laman website Kemenko RI dimana menyatakan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tumbuh 22% hingga
mencapai USD 77 miliar, sehingga membuat Indonesia menjadi pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN karena 40% dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan saat ini di Indonesia memiliki lebih dari 2.400 perusahaan startup yang membuat Indonesia menjadi negara ke-6 dengan jumlah perusahaan start-up terbanyak di dunia, penetrasi internet yang sudah mencapai 76.8%, serta dominasi generasi milenial dan generasi Z di Indonesia.
Konektivitas Pembayaran Digital di ASEAN melalui QRIS Cros- border
KTT ke-42 ASEAN 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo sekaligus
menjadi forum untuk membahas mengenai konektivitas pembayaran regional ASEAN (Regional Payment Connectivity/RPC) dan Transaksi Mata Uang Lokal masing-masing negara (
Local Currency Transaction/LCT). Melansir dari Tempo.co, Jokowi menuturkan bahwa pembahasan mengenai pengembangan QRIS Cross - Boder ini menjadi bagian penting dalam KTTASEAN tahun ini. Pada Agustus 2022, Indonesia telah sepakat menjalin konektivitas pembayaran regional dengan
 Thailand menggunakan QRIS Cross - Border. Selanjutnya Indonesia juga
akan mengajak negara ASEAN lain seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina
untuk meningkatkan konektivitas pembayaran regional melalui
QRIS. Meskipun bukan hal yang mudah untuk mengimplementasikan hal ini, tetapi apabila konektivitas pembayaran digital ini bisa diterapkan di seluruh negara ASEAN, maka ASEAN akan menjadi kawasan regional yang lebih kuat dan
mandiri. Jokowi dalam pidatonya pada Festival Keuangan Ekonomi Digital 2023
yang dilansir dari Bisnis.com mengatakan harapannya agar QRIS Cross -Border antarnegara dan Kartu Kredit Indonesia bisa menjadi pendorong kenaikan transaksi UMKM baik melalui penjualan produk, maupun perluasan akses ke pasar internasional.Dengan kerjasama ini, para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk memperdalam integrasi dan stabilitas keuangan sebagai fondasi integritas kekuatan ekonomi regional ASEAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H