KOLABORASI ANTARA SOFT SKILL DAN HARD SKILL, PENUNJANG MASA DEPAN GENERASI Z
Oleh: Modesta Seran Bouk
Opini - Pada saat ini, dunia sedang menghadapi masalah besar, berawal dari munculnya wabah virus covid-19, yang membawa dampak buruk diberbagai bidang kehidupan membuat ratusan bahkan ribuan orang dibelahan dunia harus mempu mengolah pikiran dengan cerdik dan cepat supaya bisa keluar dan bangkit dari keterpurukan tersebut.
Melihat dunia perekonomian yang semakin lemah, hubungan sosial semakin menurun, pemerintah yang tak kalah memperjuangkan berbagai kebijakan tersebut juga hampir lengah dengan keadaan yang sesungguhnya.
Bukan hanya itu, yang lebih parahnya lagi pengganguran berhamburan dimana-mana, dan yang paling memprihatinkan adalah secara garis besar pengganguran adalah lulusan para Diploma/Sarjana.
Berbicara mengenai pengganguran adalah suatu hal yang sangat memberi perhatian besar kepada pihak manapun apalagi si pengganguran aktif tersebut.Â
Terkadang manusia atau orang-orang manapun tidak mau dan tidak ingin berada atau berlama-lama diposisi itu, namun apa boleh buat ketika takdir berkata demikian, namun sebenarnya pengangguran itu bukanlah sebuah takdir ya sobat, pengganguran itu adalah orang-orang yang tidak sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Berbicara mengenai pekerjaan tentu ada beberapa hal yang mempengaruhi bidang tersebut, yakni hard skill dan soft skill dalam menunjang pekerjaan tersebut.
Apa hubungan atau pengaruh antara soft skill dan hard skill dengan pekerjaan?
Apa ya?, tentunya berpengaruh bahkan sangat berpengaruh dalam dunia pekerjaan. Mengapa setiap poster lowongan yang dikeluarkan oleh suatu instasi, selalu menuntut si pencari kerja untuk mendeskripsikan soft skill dan atau hard skillnya sebagai bahan penunjang dan pertimbangan dari Instansi yang bersangkutan.
Lalu, apa pengertian Hard skill dan Soft skill?
1. Hard skill
Hard skill adalah keterampilan kasar yang umumnya dibutuhkan bagi para pekerja. Pekerja apapun itu yang menunjuk pada kemampuan spesifik yang dimiliki si pekerja tersebut.
Nah, hard skill inilah yang bisa diperoleh lewat jalur pendidikan formal. Misalnya saat mengikuti pelajaran disekolah, mengikuti kursus online, mengikuti training atau magang pada sebuah instasi.
Didunia kerja contoh hard skill dapat ditulis atau dibuktikan dalam CV (Curriculum Vitae).
Beberapa diantara adalah
a. Kemampuan berbahasa asing
b. Memiliki kemampuan teknik
c. Memiliki kemampuan menulis
d. Menganalisi data
e. Ilmu pengetahuan
2. Soft skill
Pengertian soft skill ternyata lebih merujuk pada ketrampilan yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh kasat mata, namun bisa dirasakan. Contohnya kemampuan berkomunikasi. Kita tahu bahwa tidak semua orang berkemampuan dalam berkomunikasi yang sama, seperti saya, saya merasa tidak memiliki soft skill berbicara namun saya rasa lebih eksplore berkomunikasi tulis.
Contoh sotf skill yang bisa dilihat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tidak dapat dipungkiri, manusia sebagai pribadi yang unik bukan, ada yang lebih senang dan lebih akrab dengan lingkungan baru,bahkan adapula tipe orang yang ketika sedang bersama sekelompok orang merasa lebih produktif menciptakan atau melahirkan sesuatu.
Soft skill juga biasanya dituliskan dalam CV lamaran pekerjaan walau tidak dapat dilihat dengan mata, Justru kemampuan inilah yang menentukan karir masa depan generasi Z itu sendiri
Selain kemampuan berkomunikasi ada beberapa contoh lain diantaranya;
a. Kemampuan Leadership
b. Memiliki etos kerja yang baik.
c. berperilaku baik
d. mampu bekerja sama
e. Berfikir kritis
Nah, itulah pengertian Perbedaan dan contoh-contoh dari hard skill dan soft skill, sudah tahu bukan? Jika keduanya memiliki perbedaan namun sangat bersinergi.
Apa hubungan Hard skilk dan soft skill Jika saling bersinergi?
Secara sederhana, hard skill kemampuan yang sebenarnya bisa dipelajari oleh siapapun asal ada kemampuan, sederhananya Kita belajar dikelas adalah salah satu bukti bahwa itu bisa dipelajari oleh siapa saja. Sedangkan soft skill adalah ketrampilan atau kenampuan bawaan. Bahasa salah kaprahnya adalah bakat bawaan, meskipun disebut bakat bukan berarti tidak dapat dipelajari oleh mereka yang mau.
Ada yang menarik dari contoh hard skill dan soft skill tersebut, dari ilmu yang kita pelajari (hard skill) dapat mempengaruhi kemampuan bawaan (soft skill) seseorang. Berlaku juga sebaliknya, sotf skill bisa juga mengasah hard skill seseorang jika mampu ia jalankan secara selaras.
Mengapa hard skill dan soft skill penting?
Seperti hard skill, soft skill ini juga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Karena akan sangat berguna membantu mengatasi persoalan-persoalan kecil yang muncul secara tiba-tiba dalam suatu pekerjaan.
Seseorang bisa bertahan dengan hard skill minin tapi memiliki soft skill yang kuat, tentunya ya, karena kemampuan hard skill yang pernah sobat ketahui hanyalah sebuah ilmu atau bekal khusus yang bisa digunakan untuk hal-hal tertentu. Nyatanya soft kill lebih diperlukan di era sekarang, Karena jika sobat memiliki soft skill berkemampuan beradaptasi yang baik maka sobat akan dapat melewati masa sulit dengan baik.
Soft skill dapat meningkatkan produktivitas ditempat kerja. Dengan, kemampuan manajemen waktu yang baik, setiap karyawan di perusahaan dapat menyelesaikan Pekerjaan tepat waktu tanpa mengesampingkan kualitas. Jika karyawan memiliki ide, inivatif, kritik, saran atau kendala mereka dapat mengkomunikasikannya dengan baik.
Soft skill sangat diperlukan untuk kecakapan hidup seseorang. Giblin dan Sailah (dalam Sucipta : 2009 : 1) Juga menekanka bahwa soft skills adalah kunci menuju hidup yang lebih baik, sahabat lebih banyak sukses lebih besar, dan kebahagiaan yang lebih luas.
Bagaimana sobat, apakah sudah ada banyangan tentang kedua kemampuan tersebut, jika sudah mari kita coba!. Karena sudah dijamin akan memudahkan karir sobat dan saya dimasa yang akan datang, tapi jangan setengah - setangah karena hasilnya juga pasti setengah saja.
Setidaknya dari beberapa pembahasan ini, memberikan gambaran dan ada yang bisa dipelajari. Harapan terakhir semoga membantu, terutama buat sobat dan saya yang sekarang sedang mencari pekerjaan dan bingung ingin menonjolkan hard skill dan soft skill yang dimiliki.
Tetapi juga sebagai modal perpajakan atau pencarian jati diri, modal mencari possion yang pas atau karaktet yang sesuai dan kesenangan sobat untuk masa depan . Karena kita tidak mungkin bekerja sebagai operator terus bukan? Adakalanya kita juga bisa hidup mandiri dan bahagia. Bekerja sesuai dengan apa yang kita sukai tanpa tergantung dengan pimpinan atasan atau peraturan yang menurut saya membosankan. Karena bagi saya kebahagiaan terbesar saya adalah bekerja dengan possion dan bekerja bebas tanpa aturan dan tekanan. Banyak orang yang sama seperti saya, mungkin salah satunya sobat.
Kupang, 05 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H