Mohon tunggu...
Kashoot Kashoot
Kashoot Kashoot Mohon Tunggu... -

kashoot!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Oh No!

10 Desember 2011   15:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau sapa hatiku dan aku membalas dengan senyuman termanis yang ku punya… kau menyentuh hatiku dan aku pun membalas menyentuh hatimu dengan kelembutan yang aku punya dan semuanya membuatku yakin bahwa kau lah yang terindah untukku… mempercayaimu adalah kehormatan bagiku karna kamu adalah satu-satunya orang asing yang aku percaya ya hanya kamu… setiap kata yang kau ucap selalu kurekam dalam keterbatasan memori otakku…. Rangkaian abjad yang kau kirim lewat sms di saat malam datang tentang apa yang malu untuk kau lisankan, buatku tersenyum… sebuah angan tentang kita nantinya terbentang jelas di gerbang mimpi tidurku dan ketika aku membuka mata dalam hembusan nafas pertama namamu yang ada dalam otakku…. Mencintaimu aku tak tenang, aku takut karena selalu dihantui rasa akan kehilanganmu… dihantui rasa kangen terhadapmu… dihantui perasaan untuk selalu bersama berdua… mencintamu sungguh menyiksaku! namun walaupun aku dihantui rasa-rasa tadi aku tak mau menggenggamu terlalu erat karna aku tau cinta seperti pasir yang bila kau genggam terlalu erat dia akan jatuh melalui sela-sela jarimu dan takkan bisa kau miliki saat kau tak menjaganya dalam telapak tanganmu.

Saat itu akhirnya datang.. sebuah keraguan yang muncul bukan karena pudarnya kepercayaan. Keraguan muncul karna pengabaian. Janjiku untuk tak terlalu memegang erat cinta kau gampangkan, hingga aku kau remehkan. Aku tak inginkan perlakuan yang istimewa aku hanya ingin perlakuan yang selayaknya. Namun aku terlalu enggan untuk meminta, terlalu malu untuk meminta…. Aku menanti untuk kau memberi dan itu sudah ku bilang padamu berkali-kali namun tak kunjung kau mengerti. Kalaupun kau mengerti ternyata kamu tidak mau untuk memberi apa yang kunanti. Keraguan itu memuncak dan sebuah kesimpulan muncul “kamu membutuhkan waktu untuk memuaskan diri bersenang-senang dengan mereka teman yang baru kau dapatkan”! cara mencintamu sungguh menyenangkan namun andai engkau tau caramu mencintaiku terlampau egois, kamu tak memikirkan bagaimana perasaanku atas semua sikapmu. maka keputusan dariku untuk mengakhiri hubungankita terlontar… tak munafik amarah menemani setiap rentetan kata yang tercurah.

Tak pelak sebuah penyesalan hadir dalam kesunyian. Sebuah maaf dan permintaanku kembali padamu belum bisa kamu terima. Bukan karna rasa itu tak ada namu cinta saja tak cukup. Kamu inginkan kita berbenah diri sebelum siap untuk berlayar kembali. Aku menanti…..

Dan apa yang terjadi? Belum lama waktu berlalu, Kamu memilih wanita lain! OH NO!!!!!! Kamu selalu pintar memporakporandakan hatiku. Mungkin aku hanya wanita yang tak tau malu karna aku selalu merasa bahwa cintamu masih milikku dan saat itu kamu mengakui itu. Kamu tak sampai hati bila harus menyakiti (lagi) wanita yang tak pantas untuk disakiti lalu Kamu bersamanya. aku berusaha agar aku tak menjadi bayang-bayang mengerikan diantara kalian. Uluran tangan hadir menawarkan senyum padaku dan aku pun menyambutnya. berharap ini yang terbaik bagi semuanya.

Sebuah keyakinan hingga saat ini masih tersimpan.. keyakinan bahwa rasa cinta diantara kita masih melekat pada masing-masing hati kita. Namun jalan yang kita pilih tak mungkin begitu saja ditinggalkan. Cinta ini terpancar dalam kebisuan! hanya kepekaan perasaaan yang mampu mengartikan.  Biarkan nanti waktu yang menjawab… bila nanti memang aku tetap berarti, pasti kau kembali mencari pemilik hati ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun