Mohon tunggu...
moch.yudha firmani
moch.yudha firmani Mohon Tunggu... -

fighting!!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PRT

5 November 2014   17:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah... judul tersebut termasuk kedalam stratifikasi sosial.yang mana pada kenyataannya kemiskinan menjadi awal point munculnya pekerjaan rumah tangga. Terutama daerah pedesaan yang menjadi kantung terbesar asal muasal PRT. Pekerjaan ini menjadi jalan keluar bagi mereka karena rendahnya penghasilan yang diperoleh dari sektor pertaian,menyebabkan hutang- hutang petani, terutama buruh tani semakin menumpuk hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari. Karena kualitas pendidikan mereka rendah dan minimnya ketrampilan maka pekerjaan yang mereka dapatkan kualitasnya sangat rendah. Dari sinilah muncul ancaman kekerasan terhadap PRT, karena kerjanya hanya bantu- bantu saja. Maka jika mereka tidak mengerjakan apa yang di perintahkan oleh majikannya mereka akan kena hukum,sampai – sampai penganiayaan dan kekerasan.

Maka jeratan stratifikasi sosial tersebut perlu di bongkar untuk memberikan ruang bagi PRT sebagai pihak yang lemah. Membongkar status dan sebutan pembantu rumah tangga menjadi pekerja rumah tangga. Sehingga PRT tidak lagi di pandang sebelah mata oleh majikan. PRT adalah sama kedudukannya dengan majikan, karena keduanya sama – sama saling membutuhkan. Jadi keduanya seimbang posisinya.sehingga tidak ada lagi penggolongan sosial dan kekerasan terhadap PRT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun