Mohon tunggu...
Moch. Wahyudi
Moch. Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Konten sajian yang diharapkan berguna untuk asupan pengetahuan bagi rekan-rekan guru dan para pecinta literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.3.a.3 Mulai dari Diri_Supervisi Akademik

11 Juli 2024   12:51 Diperbarui: 11 Juli 2024   12:52 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat guru pecinta literasi yang hebat, dalam implementasi pembelajaran yang sudah anda lakukan selama menjadi guru, tentunya pembelajaran anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Hal ini juga yang kemudian dapat dijadikan praktik baik dalam berbagi pengalaman terkait supervisi itu sendiri. Acap kali seorang guru melakukan dengan lancar tanpa hambatan ketika ia hanya berhadapan atau melakukan pembelajaran di kelas, tapi kondisi berbeda sering di jumpai ketika pimpinan atau kepala sekolah duduk dan ikut bersama kita dalam satu ruangan dengan tujuan supervisi proses belajar mengajar yang kita lakukan. Maka beberapa pertanyaan berikut, setidaknya bisa menjadi bahan belajar dan berbagi:

1. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Pengalaman diobservasi oleh kepala sekolah tentunya sudah beberapa kali saya rasakan, dan ini menjadi pengalaman yang sangat bermanfaat. Perasaan khawatir tidak maksimal tentunya pun saya rasakan, karena acuan atau alur pembelajaran yang saya tulis di RPP pun harus sesuai. Kondisi ini menuntut saya harus fokus dan konsentrasi penuh atas apa yang sudah dituliskan pada rencana pembelajaran agar tercipta kesesuaian, dan kemudian alur pembelajaran juga tetap berjalan aktif, efektif, dan kolaboratif.

2. Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut!

Pengalaman saya saat di observasi, memberikan pengalaman yang berharga bagi saya karena pasca supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah kemudian saya mendapatkan refleksi dan umpan balik yang hal-hal tersampaikan itu menjadi bahan perbaikan pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Pimpinan memberikan arahannya agar lebih sering menggunakan model dan media pembelajaran yang dengan itu proses pembelajaran menjadi aktif, dan siswa bisa berkolaborasi. Dan kemudian, arahan beliau juga untuk sesekali menggunakan teknik STOP ketika dirasa pembelajaran sudah mulai pasif dan siswa terlihat pasif.

3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

Sejauh yang saya pahami bahwa supervisi akademik sebaiknya harus memenuhi beberapa prinsip diantaranya:

  • Supervisi mampu menciptakan hubungan yang harmonis.
  • Kegiatan pembinaan dilaksanakan berkesinambungan.
  • Guru dilibatkan secara aktif.
  • Program supervisi mencakup keseluruhan aspek pembelajaran.

Maka kemudian sebuah proses supervisi bisa dilaksanakan dengan baik ketika diawali dengan jadwal perencanaan. Kegiatan perencanaan yang mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan. Lalu kemudian tahap selanjutnya adalah Pelaksananaan. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan mengajar pedagogik seorang pendidik. Dan menjadi bagian akhir atas sebuah supervisi akademik adalah Evaluasi. Merujuk pada evaluasi langsung dari supervisor maka dilakukan tindak lanjut, proses ini dilakukan oleh guru yang diobservasi dalam kaitan menyusun dan rancang sedemikin rupa dalam pembelajaran yang lebih optimal sebagai refleksi kedepannya.

4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Berikut adalah posisi kepala sekolah dalam skala 1 hingga 10 sehubungan dengan gambaran ideal di atas:

Skala 1: Situasi Belum Ideal

  • Kepala sekolah yang berada pada skala 1 cenderung hanya melakukan pengawasan formal.
  • Tidak ada upaya untuk memberdayakan staf pendidik atau mendorong pengembangan diri.

Skala 5: Upaya Awal Menuju Idealitas

  • Kepala sekolah mulai menyadari pentingnya supervisi sebagai alat pengembangan staf pendidik. Namun, masih terbatas pada pengawasan dan belum sepenuhnya memberdayakan.

Skala 10: Situasi Ideal

  • Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator dan mentor.
  • Supervisi dilakukan secara berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan staf pendidik.
  • Umpan balik diberikan secara konstruktif dan berorientasi pada pertumbuhan.

Sederhananya seorang kepala sekolah memiliki peran krusial dalam mengarahkan proses supervisi menuju situasi yang ideal. Dengan menggabungkan pengawasan, bimbingan, dan pemberdayaan, kepala sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan staf pendidik.

Maka jika saya menjadi kepala sekolah, posisi saya jika dihubungkan dengan gambaran ideal skala 1 s.d 10 berarti ada pada posisi angka 6, hal ini saya nilai karena saya belum memiliki pengalaman dalam melakukan supervisi, dan kemudian masih diperlukannya arahan terkait pelaksanaan supervisi yang baik.

5. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam supervisi yaitu kepala sekolah adalah mengetahui teknik-teknik supervisi yang baik dan ideal dilakukan oleh seorang kepala sekolah.

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini:

  • Harapan saya yaitu akan mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
  • Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;
  • Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun