Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riuh Pasar | Puisi

24 Desember 2024   08:42 Diperbarui: 24 Desember 2024   08:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percakapan yang akrab 

lamat-lamat terdengar suara riuh ramai orang 

Obrolan basa-basi yang jadi pintu awal percakapan

lalu lalang kendaraan yang menyertai

.

Angin berhembus dengan lembut

Meski terik mentari semakin jelas terasa tak mengganggu aktivitas pasar

Semua terkesan terburu-buru

Karena waktu yang akan segera berakhir

.

Tawar menawar jadi hal lumrah 

Meski kadang tak berbuah manis

Semua dijalani demi keuntungan yang didapat

Denyut nadi yang ada, jadi penggerak ekonomi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun