Mohon tunggu...
Moch Taufiq Zulmanarif
Moch Taufiq Zulmanarif Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer Mojokerto

Content writer Mojokerto | Kompasianer Malang | Social Media Anthusiast | Agriculture Fresh Graduate | One piece lover ⛵

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

GALIFU dan Ceritanya

1 Mei 2020   18:21 Diperbarui: 1 Mei 2020   18:32 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto bersama di Gunung Bathok (kawasan TNBTS) oleh PDD GALIFU

    

Gambar 2. Peta Jalur GALIFU 2018 (Malang-Lumajang-Probolinggo-Gresik-Lamongan-Malang) oleh Jurusan Tanah FP UB
Gambar 2. Peta Jalur GALIFU 2018 (Malang-Lumajang-Probolinggo-Gresik-Lamongan-Malang) oleh Jurusan Tanah FP UB

Perjalanan panjang dimulai dari Malang-Lumajang-Probolinggo-Gresik-Lamongan dan kembali ke Malang melalui Pasuruan (Gambar 2). Beberapa checkpoint pengamatan yang dilewati meliputi Bumirejo, Tlogosari, Manyar, Watu Pecak, Bago, Boto, Tonggas, Gladak Perak, Cemoro lawang, Drajat, Bromo, Klakah, dan Lumbang. Bagi kawan-kawan SOILER dulu dapat checkpoint mana nih. Banyak ilmu dan pengetahuan baru yang di dapat setiap checkpoint.

Penulis sendiri bisa merasakan keagungan Sang Maha Pencipta dengan segala ciptaan-Nya. Setiap lokasi memiliki ciri batuan, tanah, dan bentuk lahan yang bermacam-macam. Perbedaan itulah yang bisa juga mempengaruhi kehidupan warga masyarakat yang tinggal di atasnya.

 Perjalanan 3 hari 2 malam tak akan lancar bila tanpa adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa, panitia, asisten dan dosen. Berulang kali survei dan pengecekan titik menjadi bagian penting dalam kegiatan ini.

200 orang yang berkeliling tentu memiliki berbagai macam kebutuhan yang berbeda pula. Semua kebutuhan serta antisipasi disiapkan untuk kemungkinan terburuk.

Kejadian yang paling sering adalah mabuk kendaraan. Perjalanan jauh yang ditempuh membuat kepala terasa pusing dan perut serasa di kocok-kocok, meski jalanan yang di ambil adalah jalan yang mulus. Sempat juga terjadi kejar-mengejar antar bis akibat sinyal handy talkie tidak terjangkau satu sama lain.

Kejadian terparah yang kami alami adalah rekan kami di bis merasakan bahwa penyakit asmanya kambuh akibat perubahan kondisi ketinggian dan suhu yang berbeda kala itu. Alhamdulillah rekan kami tidak mengalami hal yang parah, dan bisa melanjutkan kegiatan bersama kami.

Secuil cerita yang dari saya ketika menjadi humas GALIFU 2018 adalah mencoba berdialog dengan warga lokal yang tak bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa. Tak disangka kejadian itu pun membuat bingung dan ternyata penduduk tersebut hanya fasih berbahasa Madura.

Selain itu merasakan tidur dan mandi  Banyak hal yang tak bisa diceritakan disini semua orang punya kenangan masing-masing akan kegiatan ini yang bisa kamu bagi di kolom komentar. Semoga ilmu serta pengalaman yang kita dapat dapat bermanfaat bagi kita.

Tulisan ini dibuat untuk mengingat kenangan dan sedikit memberikan gambaran untuk mahasiswa jurusan tanah yang tidak melaksanakan kegiatan, karena adanya virus korona. Tetap semangat belajar, berjuang dan bertaqwa.

                      Viva Soil Soil Solid 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun