Sebelumnya perkenalkan namaku Moch. Taufiq Zulmanarif atau biasa dipanggil Taufiq. Banyak hal yang ku dapat dari kegiatan ini. Pada awal mengikuti kegiatan ini masih minder apa yang akan dilakukan dan bakal seperti apa jalannya kegiatan. Sekelumit pemikiran yang awalnya seperti itu berubah ketika di hubungi mentornya langsung. Mbak Tias sangat ramah dan seru untuk di ajak ngobrol.
Pengalaman pertama ketika megikuti workshop adalah terkait tata etika berpakaian yang sangat penting. Awalnya diingatkan terkait aturan berpakaian, hal ini merupakan hal penting yang saat ini ku coba perbaiki. Penampilan penting saat bertemu dengan orang. Hal ini memberikan nilai lebih kepada kita saat bertemu dengan kerabat maupun dengan klien. Perubahan tersebut sangat berdampak ketika saya bertemu dengan orang. Teman-teman menyampaikan bahwa ada hal yang berubah dari yang dulu suka pakek pakaian seadanya sekarang tertata rapi dan sedikit modis.
Hal yang masih melekat adalah selalu tanggap, peduli dan kritis tentang apapun. Pesan ini yang sering disampaikan oleh mbak Tias agar selalu tanggap dan kritis ketika ada seseorang yang butuh bantuan atau hanya sekedar memberi pesan di grup. Terkadang bilama ada orang yang menyampaikan pesan di grup ataupun obrolan secara pribadi jarang untuk ditanggapi atau malah malas untuk membalas karena merasa pasti ada yang membalas. Pesan tersebut kadang terasa kurang penting untuk kita balas. Padahal kita tidak tahu kalau yang memberi pesan mungkin sedang membutuhkan jawaban penting dari suatu masalah yang dihadapi.
"Jadi ketika kamu merespon apa yang disampaikan orang, jadi kamu akan di ingat orang tersebut. Banyak hal yang akan diingat sehingga kamu tidak perlu "menjual diri" tapi malah di cari orang karena sifatnya yang responsif."
Pesan diatas merupakan salah satu kutipan yang selalu saya ingat terus bahkan mungkin terngiang-ngiang hehe. Bekal yang sangat sederhana tapi membawa banyak pengaruh besar ke orang sekitar. Sudah saya lakukan hingga sekarang meskipun terkadang juga belum bisa melaksanakan semua permintaan bantuan yang diberikan.
Kalau diturutin semua mah bisa capek hati, pikiran dan tubuh. Kita perlu juga mengatur bahwa punya kegiatan yang sibuk bukan menjadikan hal yang menyenangkan bila tiada perubahan serta manfaat pada diri. Bukan berarti main-main termasuk loh ya. Perlu untuk mengatur diri agar bisa mengontrol dan mempunyai prioritas serta memiliki dampak yang berarti pada diri. Sekian cerita saya, terima kasih telah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H