Mohon tunggu...
Moch Sholahuddin
Moch Sholahuddin Mohon Tunggu... -

satu dua tiga masih sangat jauh dari kesempurnaan....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pariwisata Karang Kates

28 Januari 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 24 Januari 2012

wisata druju

wisatadruju 0 komentar

sabtu,28 Januari 2012

Dsn Druju Desa Tlogorejo Kec Pagak itu adalah tempat ku dilahirkan dan dibesarkan, Desa ku sangat kecil namun kaya akan alam, dimana di situ ada sumber mata air yg tidak perna mati walaupun musim kemarau yg sangat panjang,disebalah belakang rumah ada penghijauan dari anak gunung,didepan rumah ada sebuah Waduk penghubung antara Bendungan Sengguruh dan Bendungan Karang Karang yg sampai sekarang menjadi penerang bagi Jawa Madura dan Bali....

inilah waduk didepan rumah aku,,sekarang sudah mendaji tambak-tambak kecil

Setelah kemajuan zaman,smuanya menjadi berubah, dulu waduk ini tempak semua orang mengais rezeqi namun sekarang sudah tidak lagi untuk semua nya, karna sebagaian besar kawasan ini desekat dengan jaring untuk menambak, yg punya mudal dan ada minat dialah yg bisa menambak,bagi yg tidak mempunyai mudal ia harus menerima, karna modalnya penambak ikan bukan sedikit,kabarnya ada yg menghabiskan Rp 80 juta, wowwww itu sebuah modal yg fantastis,,,Sementara dibelakang yg dulu menjadi tumpuan untuk menunjang kehidupan sehari-hari kini sudah menjadi tandus dan gersang....sekitar pada th 2000 banyak orang menjadi penebang liar, sangat disayangkan karna jika penebangan liar itu tidak ada, mungkin sampai sekarang bisa menunjang dalam kehidupan sehari-hari, seperti kayu untuk memasak,, ia semua menjadi berubah,,orang desa smua sudah mengenal KOMPOR GAS (L P G) sangat beda,,,,,??

gunung gobok Ia seiring dengan kemajuan Zaman smua menjadi berubah, dan sayapun sudah tidak tinggal disitu lagi, saya pindah dikarang kates yg sebenarnya cuma perjalanan 1 jam saja,,,dan disini adalah kehidupan yg asing lagi bagi saya,, dimana di kampung itu seperti pulau,, ia rumah saya di kelilingi waduk juga (WADUK LAHOR) waahhh hidup ini sungguh menjadi sesuatu yg sangat indah, betapa kuasa DIA sang KHOLIQ QODHI ROBBUL JALIL,, ya ALLAH tiada bisa hamba tuk mengungkapkan rasa syukur ini,,,,
inilah waduk lahor Ia diujung sana rumah saya,,dimana kalau pulang harus menaiki perahu penyebrangan,tapi kalau malam orang yg nunggu pulang hmmmmm namanya jg pulau,,ada sich jalan alternatif tapi jauhnya bukan main..ia 1jam 30menit lah kalau pakek motor,,
pintu masuk DAM lahor
pasar ikan NGERCO
DAM lahor yg terbentang Nah sebelum naik perahu harus melawati pintu ini yg mana harus membayar Rp 500,00 maklum rumah saya kan masich kawasan wisata karang kates...dan setelah masuk masih melewati DAM yg kira-kira panjang 1km setelah itu tidaklah afdhol jika tidak mampir dipasar IKAN Ngerco,disini dijual ikan yg masih segar,dimana para penjualnya sangat ramah dan suka bercanda ke pelanganya,dan sini sudah sediakan tempat-tempat untuk mebakar ataupun menggoreng ikan2 tersebut jadi gak usah bingung,,,,--------------.>
perhu penghubung Ngerco -Recessan Setelah puas baru naik perahu cuma hitungan menit sampailah di rumah .... hhehehehe cukup dulu ia sekilas tentang kehidupan saya... WASSALAM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun