Selama tiga hari, Kamis-Sabtu (19-21 Desember 2024) Esemku Manis (Esempe Enam Kutho, Mandiri, Adaptif, Nurmatif, Inpiratif dan Solutif) Klaten menggelar kemah bela negara di Rumah Revolusi Mental (WCS) Mojogedang, Karanganyar.  Kemah akhir tahun yang diikuti peserta didik kelas VII itu juga dimanfaatkan untuk melantik Dewan Penggalang (DP) SMPN 6 Klaten. Bagaimana jalannya perkemahan bela negara, berikut Moch. Shidiq, penulis Kompasiana menurunkan catatannya:
Penyematan tanda peserta
Pukul 07.00 Wib di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Klaten lalulintas sangat padat . Selain karena memang banyak pemakai Jalan di komplek pendidikan, juga karena adanya 6 bus besar yang parkir di sepanjang Jalan depan hutan kota. Bus Blue Star itu akan mengangkut peserta kemah bela negara di WCS, Mojogedang, Karanganyar.
Menempuh perjalanan kurang lebih satu jam -rombongan tiba di rumah revolusi mental (WCS). Disambut pelatih-pelatih kepanduan yang tergabung dalam 'Senopati 10'. Persiapan dan pengarahan sejenak untuk melakukan upacara pembukaan dan penyematan tanda peserta kemah bela negara. Dikomandani Budiono, S.Pd, M.Pd, CEP, S.TMI jalannya upacara pembukaan berlangsung khitmat dan berjalan lancar.Â
Selaku pembina upacara pembukaan Ketua Gudep SMPN 6 Klaten, Kak Aris Isdianto, sekaligus menyematkan tanda peserta bagi peserta kemah bela negara. Sebanyak 260 peserta kemah penggalang terbagi dalam 20 kelompok. Masing-masing kelompok mmiliki anggota antara 10 hingga 15 orang. "Nah masing-masing pembina dari Senopati membimbing dan mendampingi dua regu,"tukas Budiono kepada Kompasiana di komplek WCS, Mojogedang.
Karakter menjadi lebih baik
Selain itu masing-masing kelompok atau regu juga didampingi satu orang dewan penggalang. "Dewan penggalang pangkalan Esemku Manis dikordinir Nesa Aziziah dan dalam waktu dekat akan dilanjutkan kepemimpinannya setelah dilantik pada Faiq, Kelas VIIIA. "regenerasi kepramukaan di SMPN 6 Klaten berjalan baik," tandas Neza Azizih yang baru saja lolos sebagai penggalang Garuda.
Menurut Budiono, kordinator pembina di lapangan target dari kegiatan ini minimal anak menjadi lebih baik dalam disiplinnya, berintegritas, berani dan berpikir kritis. "Yang jelas diharapkan dari kegiatan ini anak akan lebih berkarakter," tandas Budi yang diamini Ka Gudep Esemku Manis, Kak Aris Isdiantao.
Dalam pelaksanaan peserta didik ditempatkan dalam 5 rumah joglo besar, dengan satu peserta menempati bed sendiri-sendiri. Kagiatan ini juga menempatkan satuan terpisah. Â Artinya antara peserta laki-laki dan perempuan terpisah dan diawasi ketat oleh tim Senopati dan dewan penggalang. "Pembina dari sekolah ada 6 orang, antara lain Kak Aris, Kak Shidiq, Kamidi, Edy Yusuf, Sri Lestari, Siti Komarijah," tandas Aris Isdianto.
Menarik perhatian
Dengan slogan membangun kepemimpinan berkarakter, kegiatan hari pertama diarahkan untuk mengarah kesitu. Dinamika Kelompok, Kepemimpinan, dan renungan malam. "Kegaiatan keagamaan, seperti sholat jamaah dan kultum-kultum juga terus dilakukan dibimbing dengan baik," tandas Budiono.
Budiono yang juga seorang pendidik ini lebih jauh mengatakan, di hari kedua materi diawali dengan olah raga bersama - senam yang dibimbing dari tim Senopati, benar-benar menarik semua peserta dan pembina. "Semua ikut bergerak dan menggarakan tubuh, sehingga badan terasa nyaman," tukas Budi.
PBB, kata Budi, merupakan kegiatan selanjutnya. Dalam kegiatan kedisiplinan ini pelatih bener-benar menerapkan konsep semi militer. "Jika ini baik, maka kegiatan lainnya akan baik,". Menurutnya, kegiatan yang paling seru adalah jelajah alam, dalam kegiatan ini peserta pun harus merintangi sungai dan menyelesaikan Fun Game. "Benar-benar butuh keberanian dan pemikiran, serta kerjasama dalam kelompok,"kata Nurul, salah satu pembina pramuka di SMPN 6 Klaten.
Apel malam dihari kedua juga apat melatih kedisiplinan peserta kemah. Dibangunkan di malah hari dengan diberikan pencerahan dan kajian-kajian yang menyentuh, sehingga anak akan tersentuh hatinya dengan begitu akan mememtuk karakter dengan baik. "Naah dihari terakhir  selain diawali dengan senam pagi bersama, kemudian pelantikan dewan penggalang." ujarnya.
Dalang remaja
Nah sebelum kegiatan ini digelar, pada malam harinya di adakan malam api unggun. Api unggun di isi dari masing-masing regu dengan menampilkan kreatifitasnya masing-masing. "Ada yang  menyanyi, stand up komedi, dan ada yang menari. Yang bikin heboh tat kala ada tampil dari kelas VII yang menampilkan pertunjukan  mendalang.". Ahmad Rifaai yang memang merupakan dalang cilik, sangat bagus dalam seni pertunjukan ini, meski hanya vokalnya saja.
Dalam suasana gembira ini ditutup tepat pukul 23.00 Wib. Peserta bubar dan mimpi indah. Dan selanjutnya hari terakhir, Sabtu, 21 Desember 2024 bertepatan dengan hari ibu, maka prosesi apel penutupan dan sesi foto bersama berlangsung sangat meriah. Selamat ananda semua semoga sepulang nya dari Mojogedang ini anda semua menjadi pribadi yang disiplin, berkarakter, dan berfikiran kritis. Â Semoga.
Tim Senopati 10  selain Budiono (kordinator, ada Catur Wahyudi, Ari imam Mustofa, Andri, Triyanto, Agus Suprono, Andi Febrianto, Febrianto, Sri Hartini, dan Arsyiid. Terimakasih Senopati. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H