Sebanyak 198 Calon Guru Penggerak (CGP)  dari guru, TK,SD,SMP, SMA/SMK mengikuti gelar Panen Hasil Belajar yang di gelar di RSPD Klaten, Kamis (25/4). Gelar panen hasil belajar  yang dikemas dalam lokakarya merupakan puncak acara dari serangkaian program guru penggerak angkatan 9 lokakarya 7.Â
"Geta Ramadani Idatama, S.Pd, dari SMPN 6 Klaten terpilih sebagai aksi terbaik mewakili CGP tingkat SMP," papar Wiwin Putri Handayani, S.Pd, calon guru penggerak angkatan 9, di gedung RSPD Kabupaten Klaten. Â Menurutnya, Â Geta dan dirinya merupakan guru dari SMP negeri 6 Klaten dan tiga teman lainnya, yakni Wiwik Yuliyanti dari SMP N 1 Jogonalan, Aprilia Mikawati dari SMP Negeri 1 Prambanan serta Sri Sunarsih dari SMP Negeri 1 Pedan dengan pengajar praktik Hariyani.
Dikatakan, Ibu Geta Ramadhani Idatama yang terpilih sebagai aksi nyata terbaik tingkat SMP menyampaikan aksi nyata seputar "Pangan Esemku'. Intinya Esemke Enem Kutho menyajikan prodak makanan yang berasal dari hasil karya peserta didik dengan olahannya sendiri.
Ajang aksi nyata CGP
Sementara lokakarya sendiri menampilkan 39 stand, beragam inovasi dan praktik baik dan dibuka oleh Ketua BBGP Propinsi Jawa Tengah, Drs. Rahmadi, M.Si. Hadir dan memberikan sambutan Joko Purwanto, M.M mewakili Bupati Klaten, Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Titin Windiyarsih, M.Pd, ketua MKKS SMP, Kamidi, M.Pd , Ketua MKS SMK dan SMA sub rayon Klaten, Kepala SMP kawedanan Kota dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Rahmadi, kegiatan panen hasil belajar  yang dikemas dalam lokakarya 7 ini menunjukkan bukti sejauh mana keberhasilan CGP  dalam  memaknai semua materi yang diajarkan pengajar praktik. CGP merupakan ikon Kemndikbudristek, jika CGP ini berhasil maka bisa dipastikan hasilnya ke depan bisa maksimal. Artinya guru-guru ini dapat mengikuti perkembangan di era Zilineal.
Tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Kehadiran guru penggerak, katanya lebih lanjut, suka tidak suka sudah mampu mewarnai pendidikan di Indonesia lebih bermartabat. Setidaknya guru penggerak :  pertama,  mampu memberikan ruang kepada peserta didik untuk berkreasi, kedua guru penggerak merupakan pilar dan garda bangsa untuk kemajuan bangsa lewat pendidikan, ketiga guru penggerak mampu menunjukan eksistensinya  guna menuju Indonesia emas.