Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan Jawa Tengah hari kedua berlangsung seru. Tiap-tiap kelas yang dipandu dari Widya Iswara memiliki kegiatan masing-masing. Dari  nobar kurikulum merdeka, pembelajaran berdeferensiasi hingga assesmen. "Semua ini kita berikan agar guru sepulang dari kegiatan ini, mampu tampil sebagai guru yang bermakna," ujar Sri Mulyono, staf pengajar Widya Iswara.
Menurutnya, guru yang bermakna ini maksudnya adalah bagaimana guru itu dalam melakukan pembelajaran, jangan hanya berorientasi dalam meteri semata. Namun lebih dari itu, bagaimana guru memberikan makna tersendiri bagi murid-muridnya. Karena itulah yang penting, Â guru mampu memainkan peranan tersebut.
Kegiatan yang dikomandani BBGP Jawa Tengah ini merupakan rangkaian dalam rangka hari Guru Nasional tingkat Jawa Tengah . Puncak acara hari guru adalah upacara hari guru tingkat Jawa Tengah di GOR Jatidiri Semarang. Menurut Mulyono, guru sekarang ini memang dituntut untuk mampu memberikan makna bagi anak didiknya. Artinya, agar peserta didik mampu memberikan kesan yang  mendalam.
"Memang tidak mudah, melakukan pembelajaran yang bermakna itu, harus dilakukan dengan pendekatan hati, bahwa anak didik itu bagian dari kita," tandasnya. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang dalam kelas memang sangat padat, dari LK-LK sudah dikerjakan dengan baik. "Peserta sangat antusias, terlihat ingin tampil berubah dengan mendorong perubahan dalam rangka mengakarkan kurikulum merdeka".
Ditambahkan, pembelajaran bermakna (meaningful learning)Â adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan mengaitkannya dengan pelajaran sehingga akan mengahsilkan konsep yang baru untuk kepentingan peserta didik. "Jadi pembelajaran ini memiliki pendekatan hati nurani yang memiliki makna yang panjang," tandasnya.
Langkah pembelajaran bermakna
Lantas, bagaimana langkah-langkah yang dilakukan guru  untuk pembelajaraan bermakna itu sendiri : Pertama advence organiser, kemudian progressive, diferensial, integrative reconciliation, dan terakhir consolidation. Kelima langkah ini perlu dilakukan dengan didasari bahwa peserta didik harus senang dan memiliki makna.
Secara gambalangnya pembelajaran bermakna itu diawali dengan : 1) menentukan tujuan, 2) melakukan identifikasi karakteristik, gaya belajar,3) menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik dan mengaturnya sesuai dengan kondisi sekolah. Selamat mencoba, semoga menjadi guru-guru yang bermakna bagi semua. (Diq)
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H