Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PKKS Esemku Manis Berlangsung Hangat dan Singkat

24 November 2022   20:27 Diperbarui: 24 November 2022   21:11 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Tim penilai PKKS dari Dinas Pendidikan Klaten menyampaikan beberapa penjelasan. Tampak dalam gambar suasana penilaian PKKS (Foto;Dok/Diq)

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) SMP Negeri 6 Klaten, Kamis (24/11) berlangsung hangat dan singkat. Meski begitu PKKS Esemku Manis tetap sesuai prosedur penilaian dan berbobot. PKKS sendiri dipimpin oleh Harjono, S.Pd,S.AP, S.IP, SH, M.Si, pengawas SMP Dinas Pendidikan Klaten dan didampingi Drs. Eguh Setyo Surono, MM, pengawas SMP Dinas Pendidikan Klaten. 

PKKS sendiri menilai (5) lima komponen, yakni kepribadian sosial,  Manajerial, Kepala Sekolah Sebagai Supervisor, Kewirausahaan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

PPKS pada esensinya merupakan penilaian kinerja kepala sekolah selama satu tahun atau penilaian tahunan. Untuk Kali ini PPKS agak berbeda dengan PPKS tahun sebelumnya dalam hal ini terkait dengan keberadaan Kepala Sekolah itu sendiri. 

"Yang dinilai itu kepala sekolah selama setahun. Mamun untuk SMPN 6 Klaten, Kepala Sekolahnya baru menjabat sekitar 1,5 bulan. Dengan begitu, data yang disajikan adalah data dua sekolah, sekolah lama dan sekolah baru,"ujar Harjono.

Namun begitu, lanjut Pria kelahiran Karangdowo Klaten itu, penilaian tetap sesuai dengan prosedur penilaian yang ada. "Tidak masalah, meski baru 1,5 bulan di SMPN 6 Klaten. Penialaian tetap seperti biasa, dengan norma dan kreteria yang sama,"tandas Harjono yang didampingi Eguh Setyo Surono. Eguh sendiri merupakan mantan Kepala Sekolah SMPN 6 Klaten yang digantikan,  Kus Indratna, S.Pd (Kepala Sekolah baru).

Sebelum melakukan penilaian PKKS, dua pengawas ini, melakukan sharing dengan lima puluhan guru matapelajaran dan karyawan SMPN 6 Klaten. Mereka menyampaikan berbagai peraturan dan perkembagan pendidikan, terutama terkait Implementasi Kurikulum Merdeka. "SMPN 6 Klaten itu, sekolah yang berada diperkotaan, karena itu jangan "kalah" dengan sekolah pinggiran dalam menjalankan Kurikulum Merdeka," tukasnya.

SMPN 6 Klaten, memiliki SDM yang cukup, fasilitas yang memadahi, sehingga tidak salah jika harus menjadi pendorong dalam pembelajaran deferensial, demi terbentuknya Pelajar Pancasila. "Pokoknya saya percaya, dengan kepemimpinan Bapak Kus Indratna, dalam membawa SMPN 6 Klaten ke depan," tandasnya.

 Tim penilai PKKS dari Dinas Pendidikan Klaten menyampaikan beberapa penjelasan. Tampak dalam gambar suasana penilaian PKKS (Foto;Dok/Diq)
 Tim penilai PKKS dari Dinas Pendidikan Klaten menyampaikan beberapa penjelasan. Tampak dalam gambar suasana penilaian PKKS (Foto;Dok/Diq)

Sementara dari hasil PKKS ditemukan sediki dokumen yang kurang lengkap. Tapi pada prinsipnya dokumen-dokumen yang disajikan dalam PKKS ini sudah cukup bagus. "Oke sudah baguslah,"ujarnya singkat. Tim PKKS Esemku (Esempe Enem Kutho) sendiri ada sekitar 18 orang, sebelum penilaian ini memang sudah dipersiapkan dengan baik. 

Ketua Tim PKKS, Kamidi didampingi sekretarisnya, Moch. Shidiq mengatakan,  data memang sudah kita persiapan dengan baik. Ini PPKS kan penlalain tahunan. Jadi data-data yang disajikan tinggal membuka dan menyiapkan sesuai kondisi yang ada.

Komponen 1, Kepribadian Sosial dipegang dua orang selaku kordinator, Marcus Mulyono, S.Pd dan Drs. H. Aris Isdianto, M.Pd.I, Komponen 2, Manajerial dikomandani, Heru Sutarto, S.Pd, Gandes Cukat Permaty dan Wiwin Putri Handayani, S.Pd. Komponen 3 :  Kepala Sekolah sebagai Supervisi dimotori oleh Tri Kushartana, S.Pd dan Drs. Marnanta, S.T, Sedangkan Komponen 4 :  Kewirausahaan di pegang oleh  Sri Nuryanti, M.Pd dan Geta Ramadhani, S.Pd, dan terakhir Komponen 5 :  Pengembangan Keprofesiinalan Berkelanjutan (PKB) di kordinir oleh , Pujianto, M.Pd dan Sri Sadono dan Drs. Johny Subiyanto. (Diq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun