Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sahabat Mencarimu ketika yang Lain Mencacimu

9 November 2022   11:16 Diperbarui: 9 November 2022   13:26 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat adalah mereka yang membantumu bangkit untuk percaya diri, ketika orang lain berusaha menjatuhkan dan meremehkanmu. Bahkan, sahabat sejati itu sahabat yang mampu mencarimu, ketika yang lain mencacimu. "Mereka merangkulmu, ketika yang  lain memukulmu"

Sahabat adalah insan manusia yang tidak akan lepas dari sebutan sebagai zoon politicon. Artinya, bahwa dalam kehidupannya manusia tidak akan lepas dari peran orang lain. Bahkan sedikit banyak  kepribadiannya pun akan dipengaruhi oleh orang lain atau sahabat dekatnya. Nabi bersabda, "al-maru alhamdulillah dini khalihi", karakter seseorang itu tergantung agama sahabat dekatnya. Jadi keadaan seseorang itu tergantung bagaimana  cara dan kepada siapa mereka bergaul.

Sudah selayaknya kita bergaul bersama orang-orang hebat yang sholeh, energik, memiliki wawasan luas dan teguh pendiriannya. Bergaul dengan sahabat yang seperti tersebut akan memberikan energi untuk memupuk irodah mulia. Kita dapat mengetahui bahwa kehebatan ulama dan cerdik pandai ternyata banyak dipengaruhi oleh orang-orang hebat didekatnya. Sebagaimana ditunjukkan oleh ulama ikrimah dipengaruhi oleh kehebatan majikannya, Absulloh bin Abbas, RA.

Sahabat cukup banyak, tetapi sahabat yang mau merangkul kita dalam keadaan apapun hanya bisa dihitung dengan jari (Foto : Dok/Diq)
Sahabat cukup banyak, tetapi sahabat yang mau merangkul kita dalam keadaan apapun hanya bisa dihitung dengan jari (Foto : Dok/Diq)

Bagaimana jika sulit untuk mendapatkan sahabat yang mampu meletupkan semangat, maka boleh jadi kita banyak belajar dan membaca kisah para ulama dan cerdik pandai masa lalu. Belajar dari sejarah orang-orang hebat dapat menjadikan inspirasi dan motivasi. 

Sebagaimana firman Alloh "In ahsantun, ahsantum liiangfusikum, wain ahsantum falaaha". Kalau kita berkumpul dengan orang-orang baik - hebat- maka, kita akan jadi heabat. Sebaliknya, jika kita kumpul dengan orang-orang lemah - kafir- maka kita akan menjadi orang-orang lemah (kafir-red).

Semoga Alloh menganugerahkan kepada kita sahabat-sahabat yang dapay memotifasi untuk berbuat yang bermanfaat. Sabahat yang dapat memberi nasihat, ibarat dapat memberikan siraman air salju kedalam hati tandus. Aamiin. (Diq)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun