Mohon tunggu...
Moch Shidiq
Moch Shidiq Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik di Klaten, penulis buku

Hobby Tenis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gotong royong modal dasar atasi pandemi Covid-19

22 Juni 2020   20:29 Diperbarui: 22 Juni 2020   20:42 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gotong royong yang merupakan sebuah "kebiasaan" di tengah masyarakat, merupakan modal dasar dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang masih menggila menerpa Bangsa Indonesia. Dengan gotong-royong disemua lapisan masyarakat akan dapat memutus infeksi covid -19 yang menakutkan dan mematikan itu.

"Tanpa gotong royong, kita ini akan kolap, hancur, bahkan bisa jadi lebih tragis, akan 'kiamat'," tandas Drs. Agus Wahyudi, MA, M.Si, PhD, Kepala Pusat Studi Pancsila (PSP) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dalam webinar Pancasila : Gotong royong ditengah pandemi Covid-19, Senin (22/6). Wabiner yang dibuka Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng.,D.Eng. Tampil sebagai pembicara Keynote speaker, Kementrian Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Prof.Dr. Mohammad Mahfud, MD.

Tampil pula dalam kesempatan itu, Romo Benny Sustyo, anggota tim ahli Badan Pembinaan Idiologi Pancasila  (BPIP) Republik Indonesia,  Dr. Ali Imron. MA, Ketua Divisi Idiologi dan Kerukunan Umat Beragama, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sugeng Bahagijo, Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on Indonesia Development - Infid. Memandu acara webinar Pancasila, Rona Utami, MA.

Menurut Agus Wahyudi, dengan semangat gotong royong yang berada dimasyarakat, bisa membantu satu sama lain dalam menghadapi infeksi covid-19. "Masyarakat bisa saling membantu, bersinergi -subsidi silang - yang kaya (mampu)  bisa membantu yang miskin. Inilah kelebihan yang dimiliki masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila," tandasnya.

Dikatakan, gotong royong adalah roh bangsa ini. Tanpa diperintahpun, masyarakat langsung melakukannya. "Semangat ini harus terus dipupuk, digelorakan, tidak hanya saat pandemi. Saat normalpun, bangsa ini harus terus mengedepankan gotong royong, menjadi kekuatan utama," tandasnya. Sesulit apapun, sambungnya, dengan gotong royong semua masalah akan dapat teratasi.

Sementara itu, Romo Beny Suseyo dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa kekuatan Pancasila itu modal utamanya adalah gotong-royong itu sendiri. Sehingga, tidaklah salah, jika mendasarkan sejarah, Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI (1 juni 1945) saat menyampaikan sila dasar negara dan menamai kata Pancasila - Kebangsaan, Kemanusiaan atau internasionalisme,  Demokrasi musyawarah mufakat, Kesejahteraan sosial dan Ketuhanan yang berkebudayaan -, jika ingin diperas bisa menjadi Trisila dan jika ingin diperas kembali menjadi Ekasila - yakni gotong-royong.

Pendeta yang terkenal berjiwa sosial itu, kemudian menyitir kata,  Ir.  Soekarno yang menjelaskan, gotong royong adalah pembenting tulang bersama, pemerasan keringat bersama, pejuang bantu membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua dan buat kebahagian bersama. "Holo bis - kontol baris" buat kepentingan bersama," tandasnya.

Ditambahkan, penyebutan gotong royong sebagai intisari dari Pancasila itu bukan untuk menegasikan sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. namun semua pelaksanan sila-sila Pancasila memiliki landasan semangat gotong royong. "Semua nilai-nilai dan semangat Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Karakyatan dan Keadilan, muara memiliki sikap gotong-royong," tandasnya. 

Dengan begitu nilai-nilai Pancasila akan selalau liner dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Karena itulah, tidak usah raga dengan nilai-nilai itu - gotong-royong segala permaslahan yang dihadapi bangsa ini, jika kita tetap mengacu budaya yang adi luhung - gotong-royong, segala persoalan akan dapat teratasi, termasuk wabah virus corona ini. "Saya yakin, jika kita bersama -gotong-royong pandemi covid-19 akan dapat kita atasi," tambah Romo Benny. (Diq)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun