Ratusan siswa SMPN 6 Klaten mengaku kecewa, lantaran tidak jadi berangkat  outing class ke Pulau Dewata Bali.  Hal ini terjadi, karena adanya virus Corona yang semakin menyebar di pelosok negeri ini.  "Bali ini merupakan daerah yang rentan dengan virus Corona, karena itu outing class  SMP Negeri 6 kita tunda,"papar Eguh Setyo Surono, kepala sekolah SMP negeri 6 Klaten  di hadapan orang tua murid kelas 8,di Aula setempat,  Kamis (12/3) kemarin,
"Manusia itu hanya bisa merencanakan, tetapi yang menentukan tetap yang ada di atas,  Tuhan YME,"tambah Eguh meyakinkan orang tua murid. Dikatakan, sebenarnya outing class SMPN 6 Klaten sudah mempersiapkan diri dengan baik, katakanlah persiapannya sudah 95 persen. Hal ini dibenarkan oleh rekanan, biro wisata Persada Indah, Warsono. "Hotel, bus - transpotasi - catering, semuanya sudah fuul boking, sehingga semua sudah ready. Bahkan, izin dari dinas Pendidikan sudah digegamnya, sejak 3 maret 2020. Jadi tinggal berangkat saja," ujar Warsono, direktur  biro wisata Persada Indah Klaten.
Outing clas sendiri, akan dilaksanakan mulai Sabtu  (14/3) hingga Rabu (18/3) mendatang. Namun, karena kondisional - merebaknya virus Corona, kegiatan wisata edukasi ini ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini didasarkan dari perintah Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd.Â
Di samping muncul edaran, dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Edaran Nomor 3 Tahun 2020 itu ditandatangani langsung, Nadiem  Anwar Makarim yang intinya tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Convid 19) pada satuan Pendidikan. Pada poin 12 disebutkan bahwa, menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dan atau kegiatan di lingkungan luar sekolah, misalnya berkemah atau studi wisata.
Kekecewaan ratusan peserta didik yang 'gagal' atau ditunda pemberangkatan ke Bali juga merupakan sikap yang wajar. "Namanya anak, wajar lah, kalau kecewa. Lha wong tinggal berangkat kok, tiba-tiba ditunda, siapa yang gak kecewa" papar Siti Maryamah, orang tua murid, mengomentari adanya penundaan studi wisata di SMPN 6 Klaten. Namun, nanti lama-lama kalau sudah diberikan penjelasan yang utuh, anak akan dengan sendirinya bisa menerima. "Virus Corona itu kan musibah dunia, jadi ya kita harus bisa menerimanya," tukas Siti menambahkan.
Dikatakan, lebib baik ditunda, keberangkatannya ke Bali, dari pada tetap berangkat dengan resiko yang tinggi, kan orang tua jadi was-was kalua tetap berangkat, maka tindakan sekolah yang menunda itu sudah tepat. "Kalau saya penundaan itu tidak masalah,"tandasnya. Hal yang sama diutarakan, orang tua wali murid yang hadir di Aula Sekolah setempat - SMPN 6 Klaten - Munjiah (51). Menurutnya, penundaan outing class itu sangat tepat, Jika tetap dilakukan sangat berbahaya. "Siapa yang mau menanggung jika terjadi apa-apa,"tandasnya. Sekolah, jelas kewalahan, dan pasti tidak mau menanggung resiko yang besar, tambahnya. (Diq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H