Mohon tunggu...
MochRBagus
MochRBagus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Belajarlah tanpa terpaut umur

"Malas itu boleh dan wajar bagi manusia, namun janganlah kau berhenti untuk membaca sekalipun itu sedikit. Tetaplah membaca, dan percayalah suatu saat nanti kau temukan kalimat dari apa yang kau baca selama ini menjadikan perubahan atas dirimu sendiri".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Konsep Seksualitas dalam Feminisme

20 Juni 2023   11:32 Diperbarui: 20 Juni 2023   11:39 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Konsep Seksualitas Dalam Feminisme

Manusia adalah ciptaan Tuhan yang disengaja dirancang dengan desain khusus dibandingkan dengan makhluk lain. Perbedaan manusia dengan makhluk lain yang mencolok adalah terletak pada kognitif (akal) manusia. 

Terlepas dari adanya makhluk lain, dalam konteks kehidupan manusia sendiri pun disinyalir terdapat adanya perbedaan antara kaum laki-laki dengan kaum perempuan (Subordinasi). Perbedaan yang kerap kali timbul dalam konteks kehidupan inilah awal munculnya gerakan feminisme. Lalu apa sih sebenarnya gerakan feminisme itu?

Feminisme adalah ideologi atau sebuah paham yang menyatakan persamaan hak antara laki-laki dengan perempuan. Feminisme juga sering diartikan sebagai gerakan emansipasi perempuan yang menyuarakan tentang perbaikan kedudukan perempuan dan menolak perbedaan derajat antara perempuan dengan laki-laki.

Lalu apa yang dimaksud dengan seksualitas dalam feminisme sendiri?

Seksualitas dulu dengan sekarang roman-romannya masih menjadi hal yang tabu dalam pembahasan di setiap pendidikan khususnya dalam sekolah. Padahal pendidikan seksualitas sejak dini itu begitu penting untuk didapat dan di edukasi kepada para siswa untuk supaya lebih tahu perbedaan yang melekat dari segi fisik anatomi manusia sendiri. feminisme yang kita tahu dalam penjelasan diatas bisa kita ambil titik poin yang bisa disandingkan dengan seksualitas sendiri. 

feminisme yang menyuarakan bentuk keadilan tanpa diskriminasi menyeimbangi dan turut serta dalam hubungan biologis manusia. Perempuan kerap kali dipandang sebagai bahan untuk pemuas nafsu para laki-laki yang kelelahan seusai bekerja. 

Cara pandang ini hampir rata pernah ada dalam pola pikir kaum laki-laki. Padahal perempuan juga diberikan hak sepenuhnya dalam bertindak sesuai kemuannya. Tapi kenapa perempuan selalu menjadi bawahan bagi laki-laki?

Budaya tradisional yang masih masif terkhusus pada daerah yang masih terpencil tergolong masih belum bisa sepenuhnya menyetarakan hak kedudukan antara laki-laki dan perempuan utamanya dalam hal seksualitas. Padahal sudah jelas dalam kitab suci Al-Qur'an surah Al-Hujurat Ayat 13 yang artinya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal".

Ayat ini jelas mengandung sifat yang universal dalam konteks kehidupan manusia. Tidak ada perbedaan yang jauh antara laki-laki dengan perempuan. Hal fisik mungkin itu jauh berbeda dan bahkan berlawanan. Namun dalam hal lain, peran perempuan untuk laki-laki pun justru mempunyai predikat yang lebih tinggi. Tidak adanya perempuan apakah mungkin laki-laki mampu hidup dengan kesenangannya sendiri? begitu pun dengan laki-laki. Hak dalam seksualitas pun diatur sedemikian rupa baik dalam rumah tangga, ataupun norma agama. Perlu kita ketahui bahwa feminisme yang sekarang bukan hanya 'tentang perjuangan kaum perempuan', tetapi dengan berkembangnya zaman lantaran pendidikan yang mulai merata, feminisme mulai diartikan sebagai 'perjuangan terhadap segala bentuk ketidakadilan'.

Memahami Konsep Gerakan Feminisme Tentang Hak-hak Seksual dan Reproduksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun