Mohon tunggu...
Moch Rais Putra
Moch Rais Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM 41220110018 - Teknik Arsitektur - Nama Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rudolf Steiner Mengembangkan Potensi Diri Pendekatan Waldorf Education

5 Oktober 2024   15:31 Diperbarui: 5 Oktober 2024   15:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rudolf Joseph Lorenz Steiner (27 (atau 25) Februari 1861 sd 30 Maret 1925)

 1. Antroposphy: Anthopo= manusia sebagai pusat. Dan Sophia = kebijaksanaan. 

2. Antroposphy percaya adanya dunia spiritual yang dapat dipahami oleh akal budi manusia dan dpt di peroleh melalui pengalaman hidup. Antroposphy adalah model pemahaman imajinatif, inspiratif, intuisi,dengan Latihan berpikir yang tdk dipengaruhi fakta/pengalaman material positivis; 

3. Antroposphy adalah Gerakan spiritual sains oleh Rudolf Steiner pada dua komponen (a) oneness with the world/manunggaling dgn buana, dan (b) seach for self (pendacarian diri) untuk mendapatkan “keseluruhan” 

Antroposphy Rudolf Steiner: 

1. Spiritual knowledge and freedom (”freedom from”) bukan freedom to 

2.Nature of human being 

3.Evaluation/emanation ("realitas pertama", atau "Sang Absolut) 

4.Ethics (tata laku batin manusia) 

Rudolf Steiner: Receive the children in reverence, educate them in love, and send them forth in freedom.” Terimalah anak-anak dengan penuh hormat, didiklah mereka dengan kasih sayang, dan kirimkan mereka dalam kebebasan.” Dokpri_ Prof. Apollo Rudolf Steiner: "The heart of the Waldorf method is that education is an art, it must speak to the child’s experience. To educate the whole child, his heart and his will must be reached, as well as the mind.” Inti pada metode Waldorf adalah pendidikan adalah sebuah seni, ia harus mencerminkan pengalaman anak. Untuk mendidik anak seutuhnya, hati dan kemauannya harus tercapai, begitu pula pikirannya.

 Rudolf Steiner (WALDORF EDUCATION)_ HIGER SENSE, AND LOWER SENSE; Ada 12 Sense pada individu saling terkait, dan wajib dimaksimalkan: Touch, Life, Self-Movement, Balance, Smell, Taste, Sight, Temperature/ Warmth, Hearing, Language, Thought and Ego or the sense of the ‘I’. (Sentuhan, Kehidupan, Gerakan Diri, Keseimbangan, Penciuman, Rasa, Penglihatan, Suhu/Kehangatan, Pendengaran, Bahasa, Pikiran, dan Ego atau rasa ‘Aku) 

Pada gambar ada yang Higher, Middle, dan ada yang Lower saling mempengaruhi; 

Mengapa ada orang cuek dan masa bodoh dengan lingkungannya, misalnya Warmth/pendengaran, adalah kebisaan yang mendengar sapaan, dan tidak terbisa menyapa orang lain, suka mendengar marah, kenapa minder, dll

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun