Mohon tunggu...
Moch Rafli
Moch Rafli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi, saya memiliki minat dalam hal perfilman, fotografi, sastra atau karya tulis, serta ilmu tentang filsafat, saya percaya bahwa ilmu yang baik adalah ilmu yang bermanfaat bagi orang lain, oleh karena itu saya akan melakukan yang terbaik untuk berbagi ilmu dan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Tanpa Ibu, Bukan Berarti tak Hidup

16 Januari 2025   18:34 Diperbarui: 16 Januari 2025   18:34 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tezar merasa sangat menyesal. Semua keluhan dan penolakannya terasa tidak pantas ia rasakan, suatu hal yang harusnya dari awal ia selalu syukuri dan jalani dengan ikhlas. Ia sadar bahwa hidup dengan ibunya jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dia alami saat ibunya tiada.

Keadaan yang "mengutuk" Tezar diredakan oleh teman-temannya yang merangkulnya pada saat itu. Tidak perlu waktu lama baginya untuk bangkit dan menerima ketukan itu. Hatinya yang terketuk telah terbuka dan mendapat banyak pelajaran. Beliau mengatakan bahwa prasangka kita terhadap Yang Maha Kuasa mampu mengubah sudut pandang kita, dan sudut pandang kita yang dapat mengubah cara hidup kita.

Kondisinya yang sudah tidak memiliki seorang ibu bukan menjadi alasan untuknya bermalas-malasan dan mendapat rasa iba dari kerabat-kerabatnya. Setelah Tezar lulus dari SMK, ia menyebarkan CV untuk mencari pekerjaan.

Tezar sudah menjadi orang yang baru dengan cara pandang yang baru. Tidak lama setelah ia mencari pekerjaan, akhirnya ia diterima di salah satu perusahaan swasta. Tezar menjadikan pekerjaannya sebagai sebuah tanggung jawab, bukan sekadar untuk mengisi waktu atau formalitas. Tidak jarang Tezar juga mengisi lembur dan menghasilkan kinerja yang memuaskan.

Tezar yang telah berusaha hingga titik ini akhirnya telah mencapai pencapaian yang membuatnya puas dan memberi kebahagiaan untuknya. Pada akhirnya, ia berhasil memiliki penghasilan sendiri dan bisa menyisihkan penghasilannya untuk berbagi.

Ia berpesan bahwa setiap kejadian yang terasa "mengutuk," selalu terdapat ketukan di dalamnya. Bukalah ketukan itu, karena terdapat banyak pelajaran di dalamnya.

Tezar yang sekarang menjalani hidup dengan sudut pandang yang baru, yang selalu bersyukur dengan keadaannya, dan merasa puas dari setiap yang telah ia tanam. Ia mempertegaskan bahwa dua kata yang membuatnya tetap hidup hingga saat ini yaitu "tanggung jawab," hal yang seharusnya diingat dan diamalkan oleh setiap manusia. Segala hal yang ia dapat saat ini, sebagian besar ia dapatkan setelah membuka ketukan dari setiap kejadian yang "mengutuk." Isi di dalamnya membantu Tezar menyelesaikan masalah dengan dirinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun