Penyakit Mulut dan Kuku atau disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir – akhir ini. Penyalit ini disebabkan oleh virus Foot and Mouth Disease yang masuk dalam famili Picornaviridae dan genus Aphtovirus yang bersifat merusak jaringan sel. Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat di rasakan oleh masyarakat luas
Menjelang Idul Adha wabah penyakit yang menyerang sapi milik peternak di indonesia semakin meresahkan. Data kementrian pertanian per 2 juni menunjukkan wabah PMK telah terseebar di 18 provinsi dan 127 kabupaten/kota. Fakta ini harus dijadikan pemerintah agar lebih serius menangani masalah PMK ini.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan penanganan berupa lock down terhadap sapi yang rentan terjangkit PMK. Namun lock down saja dinilai tidak cukup karena wabah PMK semakin meluas.
Untuk mencegah wabah penyakit PMK semakin meluas para peternak mulai menggunakan obat – obatan tradisional untuk mengobati penyakit mulut dan kuku pada hewan ternaknya salah satunya dengan cara membuat jamu dengan metode fermentasi yang menggunakan bahan – bahan seperti : Kunyit, kunyit putih, lengkuas, temu lawak, kencur, bawang putih, sereh, EM4 aktif, gula jawa, dan air putih bersih
Cara pengolahan : Semua bahan dasar diatas ditumbuk sampai halus, kemudian masukkan kedalam ember campur dengan air, masukkan gula merah dan EM4 aktif, aduk hingga merata dan tutup campuran ramuan tersebut hingga rapat. Lakukan fermetasi ini hingga 1 minggu, kemudian setelah satu minngu ramuan siap diberikan kepada ternak dengan cara dituang kedalam botol dan berikan setiap hari sebelum pemberian pakan.
Khasiat : Sapi tidak mudah terserang penyakit, sehat, makan kuat, dan tahan terhadap perubahan cuaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H