Masih ingat saat pengajian dikala saya masih kecil.Â
Abah yai, meskipun kyai kampung, tapi enak dalam memberikan pengajian, Â enak pula dalam memaknai sebuah ayat, mudah dicerna.
Beliau membaca sebuah ayat yang berbuyi " YAAA AYYUHANNAAS, ITTAQULLAAAAAH....", yang artinya  " Hai manusia, bertakwalah engkau kepada Allah".
Tau ngga  maksudnya?,  Maksudnya begini", kata abah yai, bertanya lantas dijawab sendiri.
"Bukan kerbau, bukan kuda, bukan sapi  yang diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah, tapi manusia", sambung abah yai.
Apa sebab yang diperintah itu bukan kerbau, bukan sapi,bukan pula kuda atau jenis binatang lainnya.
Jawabannya karena Kerbau, Kuda, Sapi atau binatang lainnya, mereka hanya punya otak, tapi ngga punya pikiran. Intinya bangsa bintang mah ngga pernah mikir, lusdrung saja.
Coba lihat Kerbau  yang lagi narik weluku ngebajak sawah, kuda yang lagi narik andong, atau kuda yang kalian tumpangi, di kedet (tarik) ke kiri, ya ikut/belok ke keri, di kedet ke kanan, iapun ke kanan walaupun bakal nyenggol atau nabrak sesuatu.
Beda dengan manusia, manusia mah  jenis hewan yang punya otak sekaligus punya pikiran, disebutnya juga "hayawanunatiq".
Pikiran itu sifatnya dinamis, Â berubah ubah, apalagi kalau soal dunia, pikiran kemarin begini, sekarang bisa "begitu,", besak mah ngga ada yang tau kaya apa perubahan pikirannya.